Nafsu makan pengaruhi tumbuh kembang anak
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), dr. Ulul Albab, Sp.OG. menyambut baik kampanye Semangat Makan Sehat #MakanHapHapHap dari Sakatonik ABC.
“Kampanye ini selaras dengan program pemerintah dalam menurunkan angka stunting di Indonesia dan program kesehatan lainnya,” ucapnya saat sesi talkshow dalam kesempatan yang sama.
Ia menegaskan, jika nafsu makan anak terjaga dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak menjadi optimal. Kondisi tersebut membantu mencegah anak stunting (tinggi badan anak kurang dibandingkan dengan anak-anak seusianya, wasting (gizi buruk), underweight (berat badan kurang) hingga overweight (kelebihan berat badan)
Ia mengungkapkan, sekitar 20-50 persen anak yang tumbuh normal dan 70-89 persen anak dengan gangguan perkembangan, dilaporkan mengalami berbagai jenis masalah pemberian makan, termasuk masalah nafsu makan yang buruk.
Jika terjadi dalam jangka waktu lama, permasalahan tersebut dapat memengaruhi pertumbuhan anak secara negatif hingga mengalami gizi buruk atau malnutrisi.
Kondisi kesehatan yang bisa mengakibatkan anak memiliki risiko kematian hampir 12 kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang mendapatkan gizi memadai.
“Fakta ini membuktikan bahwa kesehatan gizi anak merupakan hal yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan mereka yang optimal,” tegas dr. Ulul Albab, Sp.OG.