JAKARTA (Pos Sore)—Agar stabilitas pasokan dan harga sapi di dalam negeri bisa terjaga, Dirjen Perdagangan Luar Negeri Bachrul Chairi,memfokuskan pemberian izin impor untuk sapi bakalan. Hingga kuartal II 2014,katanya, sekitar 270.000 ekor sapi impor diharapkan sudah masuk ke Indonesia.
“Ada permintaan dari feedloter, kalau impor sapi indukan diwajibkan 25% itu terlalu berat. Manajemennya berbeda dan dari sisi finansial juga tidak ekonomis. Menteri Perdagangan bisa menerima usulan mereka.”
Hal ini,katanya, dilakukan setelah menerima masukan dari kalangan dunia usaha. Jadi, Kemendag melakukan relaksasi komposisi jenis sapi yang akan didatangkan ke dalam neger dari sapi indukan ke sapi bakalan.
“Ada permintaan dari feedloter, kalau impor sapi indukan diwajibkan 25% itu terlalu berat. Manajemennya berbeda dan dari sisi finansial juga tidak ekonomis. Menteri Perdagangan bisa menerima usulan mereka,” ungkap Bachrul di Kemendag, Senin (10/3).
Kemendag katanya, melakukan relaksasi aturan setelah menerima masukan dari dunia usaha.Ini juga dijadikan dasar pemberian surat perizinan impor (SPI). Termasuk akan ada kenaikan impor sejumlah 5% dari perkiraan sebelumnya.
Komposisi impor sapi siap potong akan dikurangi sekitar 50% dari jumlah yang ditetapkan.Dengan begitu, diharapkan stabilisasi pasokan dan harga, serta pemenuhan kebutuhan pada hari raya Idul Fitri bisa terpenuhi.
“Jadi akan dilarikan ke sapi bakalan, sehingga mereka punya waktu penggemukan sampai Lebaran di Indoensia, dan itu bisa kami terima. SPI triwulan kedua yang akan kami keluarkan sekitar 270.000-an untuk semua feedloter.”
Awalnya,komposisi impor sapi bakalan dan sapi siap potong antara 60:40. Dengan adanya perubahan tersebut, komposisi impor sapi bakalan akan dinaikkan menjadi 80% dari angka total.
“Sisanya sedikit saja sapi siap potong karena sapi siap potong sekarang sudah tidak ideal, karena harganya hanya beda 5 sen. Lagipula, kalau tidak bisa digemukkan, rasio tulang dan dagingnya tidak memenuhi kriteria untuk dapat menjual daging potong segar yang kami targetkan antara 85%-90%.”
Untuk mereduksi kekurangan sapi indukan, katanya,diharapkan ada impor sebanyak 1 juta ekor sapi dari 2.500 ekor sapi yang ada pada 2014.(fitri)