
“Sebagaimana kita ketahui lansia itu faktor degeneratifnya sudah ada, jadi ada kasus-kasus kekakuan pada pembuluh darahnya memudahkan sekali untuk menyumbat sehingga pada kasus pengapuran, cenderung hipertensi maupun stroke, dengan senam haji ini hal-hal itu dapat dihindari sehingga memberikan gerak lingkup yang maksimal,” terangnya.
Apakah senam haji ini diluncurkan ada kaitannya dengan jumlah kematian jamaah haji pada penyelenggaraan tahun sebelumnya? Ia tidak menampik jika kematian para jamaah itu akibat kurangnya upaya preventif di dalam pembinaan. Jamaah kurang mandiri dan kurang maksimal.
“Karena bagaimana pun haji itu fisik sehingga di dalam melakukan ibadah haji harus ada tingkat kebugarannya, tingkat enduransnya atau tingkat kemampuan ketahanan otot dan jantungnya. Inilah yang harus diukur sehingga pas mereka berangkat mereka sudah fit to hajj atau fit to umrah.
“Jadi jangan sampai ketika berangkat tidak ada persiapan, ketika sampai di sana masuk rumah sakit lalu meninggal. Itulah tingkat kematian,” tegasnya.
“Senam ini akan menjadi salah satu ikhtiar kita dalam menjaga istitha’ah kesehatan jamaah haji agar memiliki kemampuan dan ketahanan fisik selama menjalankan ibadah haji nantinya. Senam ini dirancang untuk menjaga kesehatan dengan melibatkan sistem kardiovaskular, tulang, dan otot,” jelasnya.
Dikatakan, Perdokhi sebagai organisasi para dokter kesehatan haji konsen melakukan inovasi-inovasi di bidang kesehatan haji guna penyelenggaraan ibadah haji yang lebih baik.
Ketua PP Perdosri dr. Rumaisah Hasan, SpKFR, NM (K) sebelumnya menyatakan senam Haji Indonesia ini menjadi terobosan Perdokhi dan Perdosri untuk membuat suatu upaya memelihara tingkat kebugaran dalam latihan menjaga kesehatan sistem kardiovaskular maupun mempertahankan pembuluh darah, otot, dan tulang.
Senam Haji Indonesia sendiri diinisiasi oleh 3 orang anggota Perdosri yakni Dr. dr. Syarif Hasan Luthfie, Sp.KFR, MARS yang juga Ketua PERDOKHI dan Ketua Sub SIG Haji & Umroh di PP PERDOSRI sekaligus Waka 1 PP Perdosri, dr. Irma Ruslina, Sp.KFR, Ger (K), Ph.D serta dr Rifky Mubarak, Sp.KFR.
“Ibadah haji adalah prosesi ibadah yang tidak hanya membutuhkan persiapan rohani dan mental tetapi juga persiapan fisik. Salah satu persiapan fisik yang harus dilakukan calon jamaah haji adalah olahraga. Kita bisa berolahraga dengan cara sederhana berupa senam,” kata dr Rumaisah.
