“Perdokhi sudah mengatur sedemikian rupa, bisa diterapkan di rumah hingga saat perjalanan di pesawat ke tanah suci. Jenis senamnya low impact, bukan aerobik yang menguras tenaga,” ungkap Hilman.
Meski low impact, namun diyakini gerakan senam haji ini mampu menjadi bekal jemaah sebelum berangkat agar kondisi saat melaksanakan haji secara sempurna. Terlebih senam ini juga dapat dilakukan jamaah selama berada di tanah suci.
Ketua Perdokhi Dr. dr. Syarif Hasan Luthfie Sp.KFR, MARS AIFO-K menjelaskan gerakan senam ini disusun berdasarkan kajian dan penelitian para pakar kesehatan agar bisa diterapkan untuk semua jemaah haji Indonesia.
Selama 2 tahun Perdokhi dan Perdosri mengkaji berdasarkan riset-riset kedokteran. Melibatkan Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk meramu potret jamaah haji Indonesia dengan insensitas yang rendah.
Dari hasil kajian ini, lanjutnya, akhirnya ditemukan beban-beban yang rendah dan low impact sehingga bisa diterapkan dalam menjaga kelenturan tubuh, kesehatan jantung, dan pernapasan.
Mengapa kajian ini penting karena saat seseorang menunggu masa keberangkatan dengan berusaha menjaga kesehatannya, tentu kondisinya akan berbeda ketika sudah mendapat kepastian jadwal naik haji.
Bisa jadi, calon jamaah dinyatakan tidak layak untuk menunaikan ibadah haji karena faktor kesehatan. Itu sebabnya, harus diupayakan menjaga kesehatan fisik dengan melakukan aktivitas fisik yang memang disesuaikan dengan karakter haji di Arab Saudi. Misalnya dengan banyak jalan atau banyak melakukan angkat beban.
“Gerakan senam dan ritmenya dikaji secara medis sehingga memiliki low impact untuk semua umur dan kondisi termasuk bagi pengguna kursi roda,” ucap dr. Syarif yang juga Wakil Ketua Perdosri saat ditemui usai peluncuran Senam Haji Indonesia.
Lantas apa yang dirasakan ketika calon jamaah haji melakukan senam haji ini? Dikatakan, banyak manfaat yang dirasakan. Pertama, distribusi sirkulasi darah ke seluruh tubuh akan merata. Kedua, tidak ada kekakuan pada sendi-sendi. Ketiga, tidak ada penyumbatan-penyumbatan pada pembuluh darah maupun sendi.