Possore.com – Tanggapan berbeda bahkan nyaris kontras diberikan dua Jenderal TNI aktif terkait tudingan mantan Panglima TNI Jenderal (P) Gatot Nurmatyo bahwa ada indikasi TNI kini sudah disusupi paham komunis.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menilai pernyataan Gatot Nurmantyo sebagai pengingat dari senior kepada junior. Agar TNI senantiasa waspada dan mencegah kembali terjadinya peristiwa kelam seperti saat Orde Lama.
“Saya lebih menganggap statement tersebut sebagai suatu nasihat senior untuk kita sebagai Prajurit Aktif TNI. Agar senantiasa waspada agar lembaran sejarah yang hitam tidak terjadi lagi,” ujar Hadi sebagaimana dikutip detikcom.
Sedang Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letnan Jenderal Dudung Abdurachman memberi tanggapan berbeda. Walau singkat, tapi Dudung memberi tanggapan yang cukup keras.Tudingan Jenderal Gatot itu, menurutnya sebagai sesuatu yang keji.
Dalam sebuah diskusi berjudul TNI vs PKI kemarin, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, menyinggung tentang hilangnya diorama peristiwa G30S/PKI di Museum Darma Bhakti Kostrad. Eks Pangdam V/Brawijaya itu lantas menuding TNI sudah disusupi oleh PKI mengacu fenomena hilangnya patung diorama tersebut.
Menanggapi soal patung ini, selain Kostrad secara resmi sudah memberi pernyataan, Letjen Dudung menuturkan, memang ada tiga patung yang hilang dalam diorama Itu. Namun, tiga patung itu tidak dihilangkan TNI secara sengaja.
Tiga patung yang hilang itu menggambarkan Jenderal TNI AH Nasution (Menko KSAB), Mayjen TNI Soeharto (Panglima Kostrad), dan Kolonel Inf Sarwo Edhie Wibowo (Komandan RPKAD). Menurut Dudung, patung tersebut diambil oleh penggagasnya yaitu Letjen TNI (Purn) AY Nasution, karena alasan pribadi atas izin Dudung.
“Kini patung tersebut, diambil oleh penggagasnya, Letjen TNI (Purn) AY Nasution yang meminta izin kepada saya selaku Panglima Kostrad saat ini. Saya hargai alasan pribadi Letjen TNI (Purn) AY Nasution, yang merasa berdosa membuat patung-patung tersebut menurut keyakinan agamanya. Jadi, saya tidak bisa menolak permintaan yang bersangkutan,” tuturnya.
Dudung menepis jika pengambilan patung itu disimpulkan TNI melupakan peristiwa G-30S-PKI. Dudung menegaskan pihaknya tak pernah melupakan peristiwa itu. Oleh sebab itu, Dudung menilai tudingan Gatot bahwa TNI disusupi PKI gegara patung itu tidaklah benar. Tuduhan itu, kata Dudung, adalah tudingan yang keji.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto sendiri enggan terlibat dalam polemik isu komunis di TNI yang dikaitkan dengan hilangnya patung para tokoh militer terdahulu dari Markas Kostrad. Hadi menilai isu tersebut tak dapat dibuktikan secara ilmiah. (lya)
