JAKARTA (Pos Sore) — Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) Nasional menggelar vaksinasi massal di kampus Universitas Negeri Jakarta, Rabu (11/8/2021). Vaksinasi massal ini yang menyasar pilar-pilar sosial, mahasiswa, masyarakat umum, dan usia di atas 12 tahun, ini untuk mempercepat target vaksinasi nasional yang dicanangkan oleh pemerintah.
Kegiatan vaksinasi menargetkan kuota harian sebanyak 700 orang atau 2000 lebih selama tiga hari. Untuk vaksinasi dosis pertama dilaksanakan pada Rabu hingga Jumat (11-13 Agustus). Vaksinasi hari pertama bertepatan dengan Hari Libur Tahun Baru Hijriah 1 Muharram 1443 Hijriah.
Sentra Vaksinasi IPSM Nasional tersebut terselenggara berkat hasil kerjasama dengan Ikatan Alumni UNJ, Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Kalbis Institute, UNJ, Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) dan Pita Putih Indonesia.
Vaksinasi massal yang berlangsung hingga 13 Agustus 2021 tersebut juga dihadiri Rektor UNJ Prof. Dr. Komarudin, M.Si, Rektor Universitas Prof Dr Moestopo (Beragama) Prof. Dr. Rudy Harjanto, dan Rektor Institut Kalbis Naik Henokh Parmenas dan Sekjen Kowani Titin Pamudji.
Ketua Umum IPSM Nasional, Giwo Rubianto Wiyogo, yang juga Ketua Umum Kowani, menilai vaksinasi Covid-19 menjadi solusi untuk bisa segera keluar dari berbagai dampak pandemi. Karena itu, mengejar target jumlah penduduk yang divaksinasi harus terus dilakukan.
“Kita memahami pemerintah tentu tidak bisa bekerja sendiri untuk segera mencapai target vaksinasi. Karena itu, semua pihak harus bahu membahu, bergotong royong ikut berpartisipasi menggelar vaksinasi,” katanya.
Dikatakan, dari 208,2 juta target vaksinasi, hingga kini baru sekitar 50 juta penduduk yang sudah mendapatkan vaksinasi tahap 1 atau sekitar 24 persen. Dengan partisipasi dan kerja keras semua pihak, Giwo yakin target 208,2 juta vaksinasi bisa tercapai pada akhir 2021.
Sentra Vaksinasi IPSM ini menyasar semua kalangan masyarakat termasuk para penyandang disabilitas. Dari sekitar 2000 target vaksinasi selama 3 hari berturut-turut, terdapat dua kelompok pengguna vaksin.
“Yaitu mereka yang berusia kurang dari 18 tahun, ibu hamil dan lansia menggunakan vaksin Sinovac. Sedang peserta yang berusia 18 tahun – 50 tahun menggunakan vaksin Astra Zeneca,” terangnya.
Giwo memastikan IPSM akan terus hadir mengawal kegiatan vaksinasi di Indonesia. Terutama wilayah-wilayah padat penduduk seperti kecamatan Rawamangun, Jakarta Timur.
“Kami sampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh pendukung, baik kolaborator maupun sponsor. Kiranya melalui kerjasama yang baik ini dapat mewujudkan Indonesia Tangguh, sesuai tema HUT RI ke 76: Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh,” tambah Giwo.
Rektor UNJ, Prof Komarudin, mengatakan, upaya percepatan cakupan vaksinasi Covid-19 harus dilakukan pemerintah agar segera mencapai target jumlah penduduk yang memperoleh vaksinasi. Jika target vaksinasi sudah tercapai, maka herd immunity bisa terbentuk.
“Kalau herd immnunity terbentuk, Insya Allah kita dapat menyelesaikan masalah pandemi ini. Kita dapat memasuki kehidupan baru meski dengan protokol kesehatan,” jelasnya.
Rektor mengatakan pandemi Covid-19 telah membuat kehidupan masyarakat dihantui rasa was-was dan ketakutan. Terlebih jika sudah merasa meriang, batuk dan pilek, yang menjadi beberapa gejala Covid-19.
Sementara itu, Ketua Ikatan Alumni UNJ Juri Ardiantoro mengatakan kolaborasi dalam penanganan pandemi Covid-19 tidak hanya dilakukan sekarang, tetapi akan terus berlanjut ke depan. Ini penting dan strategis. Kerjasama akan membuat target vaksinasi bisa dipercepat.
Ia juga menyampaikan dukungannya terhadap upaya pemerintah untuk terus menambah stok vaksin Covid-19. Bulan Agustus ini direncanakan akan datang 70 juta dosis, bulan September 50 juta dosis. “Mudah-mudahan Desember 2021 bisa tuntas,” tegasnya.
Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Direktur PSPKKM (Pemberdayaan Sosial Perorangan, Keluarga, dan Kelembagaan Masyarakat) Serimika Br Karo, mengajak semua pihak menanggulangi pandemi dengan menggelorakan spirit kemerdekaan dan gotong royong. Mensos mengajak semua pihak bersinergi baik itu perguruan tinggi, dunia usaha juga pilar-pilar sosial termasuk IPSM.
“Pekerja Sosial Masyarakat harus tetap bergerak menjangkau masyarakat dalam menyukseskan program vaksinasi. Kepada masyarakat, mari kita sukseskan program pemerintah untuk mencapai target kekebalan kelompok. Melalui kekebalan kelompok, aspek kehidupan lainnya juga akan pulih,” tambahnya.
Ketua pelaksana vaksinasi, Arie Wibowo, mengatakan, IPSM turut menyukseskan program pemerintah dalam menekan laju penyebaran Covid-19, khususnya melalui vaksinasi.
“Kegiatan vaksinasi yang IPSM Nasional selenggarakan menjadi wujud kehadiran kami para pekerja sosial masyarakat dalam menyukseskan program pemerintah, khususnya melalui program vaksinasi. Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, mari kita bangun Indonesia yang bebas Corona,” tutup Arie.
IPSM adalah perkumpulan profesi relawan sosial terlatih yang dikukuhkan melalui Peraturan Menteri Sosial (Permensos) Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2019. IPSM mewadahi warga masyarakat yang mempunyai jiwa pengabdian sosial, kemauan dan kemampuan dalam menyelenggarakan kesejahteraan sosial.
Para relawan sosial ini telah mengikuti bimbingan atau pelatihan di bidang kesejahteraan sosial, yaitu terpenuhinya kebutuhan material, spiritual dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya. (tety)