Karena itu, penganugerahan ini sebagai bentuk dorongan moral. Sehingga, makin banyak korporasi yang aktif memberdayakan UMKM melalui koperasi di seluruh Indonesia.
Kami percaya, kolaborasi yang kuat antara sektor korporasi dan UMKM melalui koperasi akan menjadi fondasi penting menuju ekonomi nasional yang tangguh, inklusif, dan berdaya saing global,” kata Ingrid.
Dikatakan, Dewan juri, Tim Riset Ipemi, dan Goodmoney.id telah melakukan penilaian melalui tiga tahapan. Pertama, pendekatan desk research. Kedua, media monitoring. Ketiga, expert panels. Dengan demikian, hasil yang disajikan benar-benar objektif dan kredibel.
Ingrid berharap, penghargaan ini menjadi penyemangat untuk terus berinovasi dan berkontribusi terhadap penguatan UMKM melalui koperasi di Indonesia guna mewujudkan UMKM dan Koperasi Merah Putih lebih maju, Indonesia unggul.
Di kesempatan yang sama, Dewan Juri dari Seci Institute Dr Pinpin Bhaktiar mengatakan, kondisi UMKM mendapat kemewahan indikator pada perspektif nasional. Namun, benarkah UMKM seberdaya itu?
Publik perlu melihat pada tataran perspektif ekosistem kewirausahaan. Yakni, hadirnya keekosisteman yang membuat segenap sahabat UMKM Indonesia berdaya.
Menurutnya, penganugerahan ini menjadi langkah untuk memotret ekosistem kewirausahaan itu hadir dengan baik. Bahwa sesama anak bangsa dalam dunia usaha berkolaborasi untuk tumbuh bersama.
Dr Pinpin mengakui, proses penilaian berjenjang menghasilkan kredibilitas yang sangat baik. Pertama, Impact on MSME Growth and Sustainability of Program.
Tercatat dalam temuan penelitian terdapat 60 persen perusahaan pemenang yang memiliki kontribusi yang terukur terhadap pengembangan UMKM.
Baik dalam skala, pendapatan, pertumbuhan lapangan kerja, peningkatan kapasitas, terutama dalam konsistensi, komitmen jangka panjang atas arah pemberdayaan UMKM.
