-0.1 C
New York
02/12/2024
Aktual Ekonomi

Ini Pesan Menparekraf Saat Berbicara dalam Evapora Talk Series 35 “Kebangkitan UMKM Indonesia”

JAKARTA (Pos Sore) — Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, menyampaikan, terdapat tiga subsektor yang memiliki kontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) ekonomi kreatif Indonesia.

“Dari 17 subsektor industri kreatif ternyata tiga memberikan sumbangan yang cukup besar yaitu, kuliner sebesar 41,5 persen, fesyen 17,7 persen, dan kriya sebesar 15 persen,” kata Sandiaga, Kamis, 20 Januari 2022.

Dikatakan, subsektor kuliner menyumbang Rp455,44 triliun atau sekitar 41 persen dari total PDB ekonomi kreatif sebesar 1.134,9 triliun pada tahun 2020.

Sandi mengungkapkan hal itu saat berbicara dalam serial Evapora Talk 35 bertajuk Kebangkitan UMKM Indonesia, yang diadakan Evapora dan gerakan Aku Berdaya yang diinisiasi Nina Nugroho.

Menurut Sandiaga, bisnis kuliner adalah salah satu pilar penting dalam ekonomi kreatif di Indonesia. Industri ini yang paling banyak menyerap tenaga kerja.

“Kuliner menyerap 9,5 juta tenaga kerja dan dampak besar di sektor kuliner ini terasa di segala bidang dari perekonomian Indonesia,” katanya.

Melihat kontribusi tersebut, pemerintah, kata Sandi, berkomitmen untuk menciptakan lokomotif ekonomi kreatif yang membuka lapangan kerja seluas-luasnya.

Salah satunya melalui gerakan nasional Stimulus Bangga Buatan Indonesia atau SBBI. Ini menjadi gerakan terserius yang pemerintah sudah lakukan untuk menjadi jembatan bagi pelaku UMKM.

“Saya bangga buatan Indonesia tidak hanya di mulut, tapi saya juga menggunakan produk-produk lokal. Bangga produk ekonomi kreatif lokal dengan membeli dan menggunakannya. Seperti baju yang pakai ini, yang ternyata nyaman dipakai,” katanya.

Terkait tren fashion di tahun ini, Sandi memprediksi wajah industri fashion akan terus menggeliat di tengah merebaknya varian Omicron. Geliat ini bertumpu pada tiga pilar menurut kacamata pemerintah.

Pertama, busana muslim yang berkembang secara eksponensial. Busana muslim ini tidak saja khusus perempuan, tetapi juga laki-laki yang terus meningkat di tahun ini.

Kedua, fashion yang bertransformasi ke arah sustainability atau bahan ramah lingkungan namun tetap enak dipakai. Ketiga, digitalisasi akan jadi unstoppable global trend. Industri mode akan merebak dari produksi hingga distribusi.

Tidak saja berhenti di pembayaran lewat digital. Feedback pelanggan termasuk ulasan produk pun disampaikan lewat jalur digital. Ini menarik karena Indonesia masih banyak mengimpor produk fashion.

“Mbak Nina Nugroho harus mengambil peluang ini,” kata Sandiaga Uno menjawab pertanyaan Coach Indrawan Nugroho, yang juga jadi pembicara, saat menyampaikan sang isteri, Nina Nugroho, adalah desainer.

Sandi mengingatkan kita punya talenta dan kemampuan menciptakan produk kelas dunia, masa terus mengimpor? Fesyen yang di posisi kedua setelah kriya akan menyalip jadi nomor satu dari segi ekspor.

“Kebutuhan dalam negeri akan makin banyak dipasok karya anak bangsa,” tandasnya.

Nina Nugroho optimistis wajah industri seni termasuk mode sepanjang 2022 akan lebih bergairah di tengah gelombang varian Omicron.

Menurutnya, dari kasus pandemi ini, banyak pembelajaran yang melahirkan daya adaptasi kemudian bergerak ke inovasi lalu kolaborasi dalam industri fashion Tanah air.

Ia mengingatkan para desainer mesti menyiapkan beberapa hal untuk melawan gelombang varian Omicron. Setidaknya ada tiga hal yaitu adaptasi, inovasi dan kolaborasi.

Karena itu, UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) yang menjadi tulang punggung Indonesia harus mampu menjawab tantangan dan kemandirian di masa pandemi ini.

Terlebih UMKM adalah pihak yang mampu bertahan di tengah wabah dan berperan besar dalam pemulihan ekonomi pasca-pandemi.

Leave a Comment