Seiring dengan perkembangan jaman dan tren kecantikan yang berkembang, wanita tidak lagi melihat perawatan dari segi hasil, namun juga proses dan efek yang ditimbulkan. Masyarakat Indonesia pun cenderung memilih pergi ke luar negeri hanya untuk mendapatkan tampilan yang lebih baik dan memesona.
Selama ini, kualitas yang baik selalu diidentikkan dengan luar negeri. Apakah benar? Indonesia sendiri apakah tidak memiliki potensi yang memadai? Negara lain menyebut Indonesia kaya sumberdaya alam, tetapi mengapa kita tidak menjadikan negara sendiri sebagai ‘surga dunia’?
Gaya hidup masyarakat urban Tanah Air memang tidak dipungkiri mengalami pergeseran. Tetapi bukan berarti harus melupakan potensi yang dimiliki Indonesia lalu berkiblat ke negara lain. Melihat kondisi miris ini, Miracle Aesthetic Clinic meluncurkan kampanye bertajuk ‘Believe in Miracle: The Miracle Touch for Beautiful Indonesia’.
“Melalui kampanye ini, kami ingin menyebarkan ajakan kepada masyarakat untuk menjadikan klinik estetika sebagai tuan rumah di negeri sendiri,” kata dr. Lanny Juniarti, Presiden Direktur Miracle Aesthetic Clinic, terkait peluncuran kampanye dalam menyambut usia ke-18 tahun Miracle, di The Conservatory, Rabu (18/6).
Menyongsong pasar bebas ASEAN pada 2015, industri klinik estetika di Indonesia harus mampu bersaing dengan negara-negara Asean lainnya. Miracle sendiri sebagai brand driven company, dikatakan, memiliki kepedulian terhadap kemajuan bangsa dan negara Indonesia.
“Kami percaya, kualitas klinik estetika yang ada di Indonesia tak kalah dengan yang ada di luar negeri. Melalui kampanye ini kami mengajak masyarakat menjadikan industri klinik estetika di Indonesia sebagai tuan rumah di negeri sendiri,” kata dokter yang murah senyum ini.
Dengan kampanye ini pula diharapkan dapat membangun kepercayaan masyarakat Indonesia. Kepercayaan terhadap kemampuan dan potensi klinik estetika dalam negeri. Kepercayaan pada tenaga ahli estetika dalam negeri untuk mempercantik
wajah Indonesia.
Miracle sendiri, katanya, berhasil meraih berbagai pencapaian gemilang di industri klinik Indonesia. Jumlah cabangnya semakin bertambah. Meningkatnya kebutuhan sumberdaya manusia yang unggul dan kompetitif mendorong didirikannya Miracle Academy (MA) pada 2009.
“Tujuannya tentu untuk meningkatkan dayasaing para profesional dan pelaku bisnis estetika di tanah air. Tidak hanya meningkatkan kualitas sumberdaya Miracle people saja, tapi juga mengedukasi masyarakat agar memiliki pengetahuan dan pemahaman yang benar di bidang estetika,” paparnya.
Wakil Ketua Perhimpunan Dokter Estetika Indonesia (Perdesti), dr. Juli Karijati Njoto, menambahkan, peran klinik estetika di era globalisasi menjadi sangat penting. Dengan kehadiran klinik-klinik estetika yang semakin berkualitas dan berstandar internasional, akan membawa kemajuan bagi bangsa dan negara Indonesia.
“Kami sangat menaruh harapan, kepedulian yang diperlihatkan Miracle ini juga mendapat perhatian dari seluruh pihak terkait untuk mewujudkan industri estetika sebagai tuan rumah di negerinya sendiri,” katanya.
Miracle Clinic sendiri melihat perawatan kecantikan yang berhasil menjadi primadona adalah perawatan yang tidak memakan waktu lama, non invasive, non surgery, tetapi mampu membuahkan hasil yang maksimal. Karena itulah para pelaku industri dunia estetika terus mengembangkan teknologi yang aman, tanpa rasa sakit (painless), namun tetap efektif. (tety)