Ketua Hisfardis/Himpunan Seminat Farmasi Distribusi PP IAI apt Hanky Febriandi, S.Farm, menambahkan, sebenarnya, masyarakat Indonesia tetap memiliki akses obat yang terjangkau karena ketersediaan obat generik dengan harga murah di Indonesia.
“Setelah kami bandingkan harga obat di Malaysia jika dibanding dengan harga obat generik bermerek di Indonesia ternyata harga obat di Indonesia jauh lebih murah,” terangnya.
Apalagi jika dibandingkan dengan obat generik ataupun obat JKN. Obat generik yang diproduksi di Indonesia ini memiliki kualitas produk yang setara dengan originator karena mengikuti standar internasional (GMP atau dikenal CPOB) dan juga sudah diperiksa oleh BPOM.
Salah satu syarat izin edar adalah memiliki uji bioekivalensi. Uji bioekivalensi ini menunjukkan bahwa jumlah obat yang terserap dan terbuang di dalam tubuh sama persis dengan obat originator, sehingga diharapkan memiliki efek farmakologi yang sama juga.
Dengan demikian, masyarakat Indonesia memiliki akses terhadap obat berkualitas dengan harga terjangkau.
Masyarakat Indonesia mempunyai kebebasan memilih pengobatan dan obat yang sesuai dengan harga dan kemampuan ekonominya.
“Karena itu, kami mendorong masyarakat untuk selalu berdiskusi dengan Apoteker untuk memilihkan obat generik yang sesuai sebagai langkah cepat untuk mengurangi biaya obat.”
Pihaknya juga mendorong masyarakat untuk mengikuti program JKN melalui BPJS agar mendapatkan pengobatan gratis jika merasa berat untuk membeli obat dari uang sendiri.