3.8 C
New York
03/12/2024
Aktual Ekonomi

Indonesia Kesulitan Menuju Negara Maju, Anis Byarwati: Pertumbuhan Ekonomi Harus Tinggi, Riset dan Inovasi Harus Diperkuat

Anis juga menyebut, berdasarkan Indeks Inovasi Global yang dirilis Badan PBB World Intelectual Property Organization, inovasi Indonesia dalam 10 tahun terakhir berada di bawah peringkat negara Asean.

Singapura berada di peringkat 8, Malaysia peringkat 36, Thailand peringkat 43, Vietnam peringkat 44, dan Filipina peringkat 51.

“Sementara Indonesia sendiri bertengger di peringkat 87 dari seluruh negara lainnya di dunia” ungkap Anis.

Anis menegaskan belanja anggaran riset perlu diperkuat. Karena pada akhirnya, riset, inovasi, dan teknologi yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi lebih kencang.

“Jika keberpihakan negara tidak ada, sulit rasanya menuju Indonesia emas 2045,” kata anggota Fraksi PKS ini.

Dalam UU Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (PPSK) yang diusulkan oleh Komisi XI DPR RI tidak luput membahas terkait Inovasi Teknologi Sektor Keuangan.

“Upaya tersebut agar semua berperan dalam pertumbuhan ekonomi nasional secara simultan, tantangannya ialah SDM, salah satunya masih minimnya literasi keuangan” ungkapnya.

Legislator perempuan ini memandang untuk mencapai SDM menuju negara maju, kualitas dan kuantitas peneliti Indonesia belum cukup memadai.

Tercermin dari jumlah peneliti riset dan inovasi per satu juta penduduk, Indonesia hanya mencapai 388, jauh lebih rendah dibandingkan Singapura (7.287), Thailand (1.790), dan Korea Selatan (8.408).

Demikian pula ekosistem riset masih lemah, hasil riset tidak aplikatif karena masih kurangnya kerjasama riset domestik dan internasional.

Sebagaimana tergambar dari jumlah paten yang diajukan Indonesia hanya sebanyak 1.445, masih tertinggal dari Malaysia (1.863), Singapura (9.766), Apalagi jika dibandingkan negara maju seperti Korea Selatan (267.527).

Leave a Comment