JAKARTA (Pos Sore) — Perwakilan Indian Ocean Tsunami Information Unesco Jakarta, Ardhito Kodjijat, mengatakan, ada dua jenis tsunami yang harus diwaspadai yaitu tsunami lokal yang terjadi di wilayah Indonesia dan tele tsunami.
Untuk sistem peringatan dini tsunami lokal, kita punya. Namun untuk sistem peringatan dini tsunami jarak jauh (tele tsunami), kita belum punya.
“Padahal tsunami jarak jauh juga mengancam Indonesia sebagai negara yang diapit Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Tsunami jarak jauh atau tele tsunami atau distance tsunami tak kalah berbahaya dengan tsunami lokal. Lihat saja ketika tsunami Aceh tahun 2004 sampai ke Thailand bahkan sampai di Afrika,” tandasnya, di kantor BMKG, Selasa (8/4)
Sebagai satu dari tiga negara yang diberi mandat mengamati, sudah seharusnya Indonesia memiliki peringatan dini tsunami jarak jauh. Ada empat wilayah atau zona pengamatan tsunami di dunia yakni Samudera Hindia, Samudera Pasifik, Karibia dan Samudera Atlantik.
Untuk Samudera Hindia, selain Indonesia juga ada Australia dan India yang juga mendapat mandat mengamati. Di Indonesia menurut Ardito, soal tsunami jarak jauh ini masyarakat kerap menerima informasi yang tidak utuh sehingga gampang panik.
“Masyarakat kita, kalau sudah bicara tsunami, ingatan akan tertuju pada tsunami Aceh yang dahsyat. Karena itu penting untuk membenahi sistem peringatan dini ini,” tambahnya. (tety)