Menulis cerita pendek atau cerpen gampang-gambang sulit. Membutuhkan totalitas imajinasi dan nalar kreatif. Bagi para penulis pemula sering mengalami kehabisan kata dan ide untuk menyelesaikan karya cerpen yang ditulis. Hal ini yang membuat mereka mengalami ‘frustrasi’.
Menjadi cerpenis handal adalah pilihan, bukan keberuntungan. Karenanya, tak ada salahnya jika mengikuti berbagi lomba penulisan cerpen. Sebut saja yang diadakan Faber Castell, yang pada Mei-Agustus ini menggelar lomba cerpen bertema ‘Best Adventure’.
Jika ingin menjadi penulis yang hasil tulisannya bisa dibukukan, ikuti saja lomba itu. Terlebih jika punya bakat menulis dengan tangan. Impian menjadi penulis terkenal seperti penulis-penulis lainnya, bakal terwujud. Ya, sekaligus mengasah kemampuan kita menulis.
Setiawati Intan Savitri dari Forum Lingkar Pena, yang menjadi juri lomba ini, mengatakan, ada beberapa aspek yang akan menjadi penilaian, yaitu orisinalitas atau keaslian karya, kekuatan perwatakan atau penokohan, kreativitas pengolahan ide cerita atau petualangan.
Selain itu, kedalaman pesan moral atau sosial cerita, keindahan penuturan, serta penggunaan diksi dan kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia.
“Harapan dari adanya lomba cerpen ini, pastinya akan menemukan bibit-bibit penulis baru yang punya plot dan pandangan yang segar,” katanya, kemarin.
Menurutnya, dukungan untuk memunculkan para penulis muda perlu digiatkan di tengah minimnya perhatian pada dunia sastra di Indonesia.
“Saat ini, hanya segelintir penggiat media sosial yang berani menghasilkan karya sastra seperti cerita pendek meski ajang menuangkan kreativitas telah banyak bermunculan seiring maraknya media sosial di dunia maya,” ujarnya.
Yandraman Halim, Managing Director PT Faber-Castell International Indonesia, mengatakan, lomba menulis cerita pendek juga dimaksudkan untuk membuka akses bagi masyarakat luas yang memiliki potensi khususnya dibidang menulis.
“Tujuannya, bagaimana membuka akses bagi yang mempunyai bakat untuk mewujudkan impian mereka,” katanya.
Dia juga berharap akan semakin tumbuh penulis muda dengan hasil karya yang baik untuk dipersembahkan kepada para pembaca. Dia mencontohkan bagaimana pemenang lomba menulis cerita pendek tahun lalu kini merasa bangga menyebut karyanya sudah dibukukan dan dijual di toko buku.
Pada lomba cerpen 2013, ada 2.000 peserta yang ikut, dan terpilih sebanyak 11 pemenang yang karyanya diterbitkan dalam buku cerpen bergenre komedia, dengan judul LOL (Loud Out Laugh).
Kebanggaan menjadi pemenang dirasakan salah satu penulis cerpem, Bilqis, yang pada lomba tahun lalu berhasil dibukukan Faber-Castell. Bilqis yang hobi menulis dan senang mengikuti kompetisi ini tidak memiliki kesulitan menulis cerita pendek dengan ballpoint.
“Saya menulis cerita pendek sebanyak 12 halaman hanya perlu waktu tiga jam saja. Saya tidak ada kesulitan ceritanya ditulis tangan,” ujar Bilqis penulis cerita pendek berjudul ‘Betty..Beda Tipis’ yang masuk 11 Cerpen Komedi Terbaik Faber-Castell.
Lomba sendiri dimulai dari Mei hingga Agustus dan akan diumumkan pada September 2014, melibatkan juri yang berkompeten di bidangnya, di antaranya Penulis buku “Naked Traveler” karya Trinity, dan Nina Moran dari Go Girl!. (tety)