HO CHI MINH, PosSore — Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) terus memperkuat komitmennya dalam mendukung industri mebel dan kerajinan nasional melalui keikutsertaannya dalam VIFA ASEAN EXPO 2024. Pameran yang berlangsung di Ho Chi Minh City, Vietnam, dari tanggal 27 hingga 30 Agustus 2024 ini, merupakan salah satu ajang terbesar di kawasan ASEAN yang menghadirkan produk-produk mebel dan kerajinan tangan dari berbagai negara.
Veronika R. Anggraini, Wakil Ketua Umum Bidang Keuangan DPP HIMKI yang juga menjadi delegasi dalam acara tersebut, menjelaskan, kehadiran HIMKI dalam VIFA ASEAN EXPO merupakan langkah strategis untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam industri mebel dan kerajinan di tingkat regional. “Pameran ini memberi peluang besar bagi kami untuk menunjukkan keunggulan produk Indonesia di kancah internasional,” kata Veronika pada PosSore melalui saluran telepone, Selasa (27/8).
Pada pameran kali ini, HIMKI menggandeng enam perusahaan anggota yang telah dikenal unggul dalam desain, kualitas, dan inovasi produk. Perusahaan-perusahaan tersebut adalah Nicole Handmade, PT. Koloni Timur, CV. Artisan Vii, PT Kubikasia, CV Razaqq Berkah, dan Surya Abadi Furniture, menghadirkan produk-produk yang unik dan bernilai tinggi, seperti mebel dari kayu solid, kerajinan rotan, dan dekorasi rumah berbasis bahan alami.
Tidak hanya menjadi ajang pameran, VIFA ASEAN EXPO 2024 juga menjadi tempat berkumpulnya para pelaku industri, desainer, dan pembeli dari seluruh dunia. Bagi HIMKI, ini adalah kesempatan emas untuk membangun jaringan, mengidentifikasi tren terbaru, dan membuka peluang kerja sama bisnis dengan berbagai pihak.
“Partisipasi aktif kami di sini juga bertujuan untuk mempromosikan produk lokal yang ramah lingkungan dan berkualitas tinggi, sesuai dengan permintaan pasar global saat ini,” tambah Veronika.
Sementara itu, Marthunus Fahrizal, Ketua Bidang Hubungan antar Lembaga Internasional DPP HIMKI yang juga memimpin delegasi dalam kunjungan ini, menyoroti pesatnya perkembangan industri mebel di Vietnam. “Vietnam telah menjadi pemain utama di industri furnitur global, dengan nilai ekspor yang mencapai USD 14,3 miliar pada 2023, menjadikannya pemasok furnitur terbesar kedua di dunia setelah China,” kata Marthunus, merujuk pada data terbaru dari COMTRADE ITC.
Sebagai perbandingan, Indonesia menempati peringkat ke-21 dengan nilai ekspor sebesar USD 1,85 miliar pada tahun yang sama, mengalami penurunan dibandingkan tahun 2022. “Ini menunjukkan bahwa meskipun Indonesia memiliki keunggulan dalam ketersediaan bahan baku, kita masih tertinggal dari Vietnam dalam hal produktivitas dan standar industri,” tambah Marthunus.
Kunjungan HIMKI ke Vietnam kali ini juga bertujuan untuk mempelajari langsung nilai dan standar industri mebel yang diterapkan di negara tersebut, termasuk supply chain bahan baku, teknologi dan inovasi produksi, desain produk, strategi ekspor, serta pengembangan sumber daya manusia.
Melalui partisipasinya di VIFA ASEAN EXPO 2024, HIMKI tidak hanya sekadar memamerkan produk unggulan Indonesia. Mereka juga memanfaatkan kesempatan ini untuk belajar dari industri mebel Vietnam yang sudah lebih maju. Kunjungan ke berbagai pabrik di Ho Chi Minh akan memberikan wawasan penting mengenai bagaimana negara tetangga ini berhasil mengembangkan industri mebelnya hingga menjadi salah satu yang terbesar di dunia.
HIMKI berharap bisa membawa pulang pengetahuan dan praktik terbaik yang dapat diterapkan di Indonesia. Dengan begitu, mereka dapat memperkuat daya saing produk-produk mebel dan kerajinan Indonesia di pasar global. Ini termasuk dalam hal inovasi produk, efisiensi produksi, serta strategi ekspor yang lebih efektif.
Dengan semangat inovasi dan kolaborasi yang tinggi, HIMKI dan para anggotanya siap menghadapi tantangan baru. Mereka optimis bahwa pelajaran yang didapat dari pameran dan kunjungan ini akan membuka peluang baru bagi industri mebel dan kerajinan Indonesia, sehingga mampu bersaing di tingkat internasional. (aryo)