Capaian HerLens hingga tembus ke tahap Global Finals London juga hasil dari
pengembangan bersama mahasiswa Fasilkom Universitas Indonesia dan Teknik Biomedik Universitas Indonesia.
Pengembangan teknologi tersebut di bawah bimbingan Dr. dr. Gatot Purwoto, Sp.OG, Subskp.Onk, MPH, Prof. Laila Nuranna, Sp.OG, Subsp.Onk, Dr. dr. Tofan Widya Utami, Sp.OG, Subsp.Onk, dari Departemen Onkologi dan Ginekologi RSCM-FKUI, dan tim Female Cancer Program FKUI-RSCM.
Seluruh ahli medis yang terlibat memastikan bahwa teknologi yang dimiliki HerLens berakar pada landasan ilmiah yang kuat dan relevan dengan kebutuhan masyarakat, terutama daerah dengan akses terbatas fasilitas kesehatan.
Prof. Laila Nuranna, Sp.OG, Subsp.Onk menjelaskan deteksi dini kanker serviks sangatlah penting. Salah satu metode deteksi dini yang mudah dan murah dan dapat dilakukan oleh semua nakes ialah pemeriksaan melihat serviks, IVA-DoIVA.
“Dengan adanya aplikasi HerLens diharapkan akan sangat membantu sehingga pemeriksaan IVA-DoIVA dapat dilaksanakan di seluruh tempat di Indonesia,” ujar Prof. Laila Nuranna.
“Kami sangat apresiasi tim HerLens atas pencapaiannya dalam seleksi inovasi kompetisi Hult Prize Global Accelerator Program 2024,” tambah Dr. dr. Gatot Purwoto, Sp.OG, Subsp.Onk, MPH.
Pihaknya berharap terobosan inovasi Artificia Intelligence HerLens akan menjadi kekuatan bersama dalam mendukung program skrining kanker serviks dengan metode Documented Visual Inspection with Acetic Acid (DoVIA).