8.9 C
New York
27/10/2024
Aktual

Hati-hati! Modus Penipuan Bayar ShopeePay dengan Scan Barcode Garansi

JAKARTA (Pos Sore) — Di masa pandemi, belanja online sudah menjadi trend. Untuk mencegah penipuan, biasanya online shop selalu mengingatkan pembeli untuk tidak boleh memberikan kode OTP, PIN ShopeePay, Password, Nomor Rekening + Kode CVV kepada siapapun.

Namun, meskipun pembeli tidak memberikan kode-kode tersebut, tetap saja pembeli bisa tertipu. Maka dari itu, pembeli harus berhati-hati, walaupun sudah lama menggunakan online shop.

Seperti yang terjadi, pada Elva, Kamis, 17 Februari 2022, pengguna Shopee yang sudah lama menggunakan sistem pembayaran ShoppeePay. Dia telah tertipu membayar ShopeePay via garansi barcode yang dikirim melalui WhatApp.

Pelaku mengirimkan bukti transaksi terakhir di Shopee. Selain itu, menyebutkan nama dan alamat korban secara lengkap. Korban pun tidak memberikan kode OTP, PIN ShopeePay, Password, nomor rekening/kode CVV ke pelaku. Sehingga tidak berpikir sedang ditipu. Tapi, saldo Shopeepay terkirim ke tempat lain, bukan toko penjual.

“Saya membeli latex Domi, pelapis kasur di toko mxexogmpx yang menyediakan barang tersebut. Sebelum membayar, seperti biasa saya menanyakan kesediaan barang di kolom chat toko,” ceritanya.

Setelah melakukan pembayaran dengan Shopee pay sebesar Rp765.890, pelaku dari nomor +1(516)3403727 mengirimkan foto transaksi pembayaran di Shopee ke WhatApp dan menelpon memintanya mengaktifkan barcode garansi yang dikirim melalui WhatApp dengan nomor pesanan 220217Q5Q5X37A.

Menurut dia, dalam waktu yang bersamaan saat pelaku menelpon, ternyata transaksi dibatalkan dan dana dikembalikan ke Shoppepay. Tapi, korban tidak tahu. Karena hp dipakai buat menerima telepon.

Setelah scan barcode dan membayar ke pelaku yang mengatasnamakan agen Shopee, korban tetap melakukan chat di toko. Korban juga melaporkan hasil chat dengan pelaku dan menginformasikan barang akan segera dikirim.

“Saya sangat yakin ini ada permainan orang dalam. Karena setelah saya check out, pelaku langsung menghubungi saya dan meng-screenshoot bukti pembayaran saya di Shopee,” katanya.

Ternyata, toko sedang membatalkan pesanan korban. Karena fokus terima telepon, sehingga tidak sempat membaca notifikasi. Tapi pelaku menyakini barang tetap akan diproses dan tiba di tujuan, walaupun tidak terlacak di Shopee.

“Setelah tutup telepon, saya baru sadar pesanan dibatalkan, tapi uang sudah terkirim ke pelaku,” bebernya.

Dia menambahkan, seharusnya pihak Shopee memiliki alat pelacakan seperti yang dimiliki Gojek. Karena setiap toko, baik online maupun offline diminta untuk mengisi biodata sesuai KTP dan nomer rekening bank untuk dapat mencairkan dana masuk dari pembeli.

Selain itu, penjual tidak bisa seenak menarik dana dari Shopee pay. Seharusnya dengan kejadian ini, Shopee dapat membekukan dana tersebut dan mengembalikan ke pembeli.

“Sayangnya, Shoppe tidak bisa melakukan hal itu. Padahal, setelah saya membaca di berbagai media sudah banyak korban. Tapi hingga saat ini belum ada solusi dari Shoppe dan semua dana pembeli hilang tanpa ada ganti rugi,” ujarnya.

CS Shoppe beralasan, siapa pun bisa menggunakan barcode pembayaran melalui Shopee pay tanpa seizin Shopee.

Menanggapi kasus tersebut, Public Relations Shopee, Jessica Valerian membantah adanya permainan pihak Shopee. Dia mengaku pihaknya tidak bisa menyelesaikan masalah ini dan tidak bisa memberikan solusi.

Pihaknya tidak bisa melacak agen Shoppe yang dimaksud. Apalagi, melalui sistem pesanan sudah dibatalkan pihak penjual. Dana yang terbatalkan berhasil dikembalikan dan masuk ke Shopee pay pembeli.

“Karena setiap pesanan yang sudah terbatalkan tidak dapat diproses ulang jika tidak melalui proses checkout kembali di aplikasi,” terangnya.

Pihak penjual membatalkan pesanan dan mengarahkan untuk meng-scan barcode serta memasukan nominal yang sesuai dengan orderan sebelumnya.

“Ketika Anda sudah mengkonfirmasi dari pembayaran barcode dengan PIN Shopeepay, maka secara otomatis dana yang ada di Shopeepay terpotong,” ucapnya.

Dia mengaku, dengan konfirmasi yang dilakukan pihaknya, transaksi yang diarahkan oleh pelaku merupakan transaksi di merchant offline. Sehingga transaksi tersebut tidak dapat dibatalkan atau dikembalikan dananya. status pesanan sudah selesai.

Leave a Comment