JAKARTA (possore.id) — Aliansi Kebangsaan bersama Yayasan Suluh Nuswantara Bakti menyelenggarakan FGF bertema “Urgensi Pembentukan Dewan Keamanan Nasional”, Jumat 9 Mei 2025 secara daring.
Diskusi publik ini bertujuan untuk membangun kesamaan persepsi, serta menggugah kesadaran dan kewaspadaan kolektif bangsa Indonesia terhadap seriusnya berbagai bentuk dan jenis ancaman yang dihadapi bangsa dan negara dewasa ini.
Hadir sebagai narasumber yaitu Letjen TNI (Purn) Kiki Syahnakri, Prof. Hikmahanto Juwana, Ph.D (Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia), Prof. Angel Damayanti, Ph.D (Guru Besar FISIPOL Universitas Kristen Indonesia), dan Prof. Dr. Imron Cotan (Pengamat Politik Internasional). Sebagai penanggap utama yaitu Mayjen TNI (Purn) Sudrajat.
Dalam pengantarnya, Ketua Aliansi Kebangsaan Pontjo Sutowo, menyampaikan sumber ancaman terhadap bangsa dan negara sudah semakin luas. Bentuk dan jenis ancaman juga semakin beragam.
Perang yang pada awalnya hanya melibatkan urusan militer, kini meluas ke berbagai sendi kehidupan secara multidimensi yang melibatkan kemajuan teknologi.
Indonesia sering disebut sebagai “pusat gravitasi dan kawasan masa depan dunia”. Namun, posisi strategis ini tidak membuat Indonesia beranjak menjadi negara maju yang mampu mengatur dunia. Namun, masih saja di posisi sebagai negara berpendapatan menengah.
“Saya meyakini ada konspirasi besar yang tidak menghendaki Indonesia ikut mengatur dunia. Mereka tidak ingin Indonesia menjadi kuat, maju, jaya, dan kaya raya, makmur sentosa, bahkan kalau mungkin terus menjadikannya negara miskin, ribut-ribut, rusuh, terpecah, dan bergejolak yang berkelanjutan,” tandas Pontjo Sutowo.