JAKARTA (Pos Sore) –Menteri Perindustrian, MS Hidayat, mengungkapkan, seluruh elemen baik pemerintah,dunia usaha dan masyarakat harus mempersiapkan diri menghadapi persaingan pasar bebas Masyarakat Ekonomi Asean 2015. Apalagi berdasarkan Global Competitiveness Index 2014-2015 terbaru, daya saing Indonesia dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya masih berada ditengah-tengah.
“Posisi daya saing tenaga kerja kita terburuk dibandingkan negara ASEAN ” ungkap Hidayat pada Seminar Nasional Pembenahan Sistem Logistik Nasional untuk Peningkatan Daya Saing Indonesia, Rabu (10/9).
“Hal ini menyebabkan daya saing sektor logistik Indonesia menurut World Bank hanya lebih baik dibandingkan Kamboja, Laos, dan Myanmar.”
Masih mengutip data yang sama, Hidayat mengatakan, komponen yang memiliki posisi daya saing terbaik dibanding negara ASEAN lainnya hanya dari sisi pangsa pasar semata.Jika ditelisik lebih dalam, katanya, Labor Market Efficiency Indonesia cenderung semakin memburuk dalam 5 tahun terakhir. Disamping itu daya saing Goods Market Efficiency dan Infrastruktur Indonesia dapat dikatakan jalan ditempat tanpa adanya peningkatan yang berarti.”Hal ini menyebabkan daya saing sektor logistik Indonesia menurut World Bank hanya lebih baik dibandingkan Kamboja, Laos, dan Myanmar.”
Kondisi ini, menurutnya,tentu saja akan berakibat pada kinerja perdagangan produk industri Indonesia baik ke ASEAN maupun ke dunia. Di ASEAN sendiri, kinerja perdagangan produk industri Indonesia yang lebih baik dibandingkan negara ASEAN lainnya berada pada produk-produk dengan teknologi rendah atau barang mentah.
Namun, guna menghadapi implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 dan kesiapan menghadapi Pasar Bebas 2020, Pemerintah telah menyusun sejumlah langkah-langkah strategis diantaranya Penguatan Struktur Industri dan Peningkatan Dukungan Iklim Industri.
Hal penting yang harus diantisipasikatanya,justru kesiapan di dalam negeri menhghadapi MEA.Karena, Asean pasti akan berburu penduduk Indonesia semua mengejar market indonesia. Open sky policy semua maskapai beba bisa masuk daerah.Maskapai nasional sudah siap belum begitu kapal kendaraan tender masuk bebas, Gapensi tidak bisa protes harus siap dari sekarang.
Dari sisi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Triwulan II 2014,katanya, mencapai 5,12 % dengan industri Non Migas mengalami perumbuhan mencapai 5,42%. Tren menurunnya pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 3 tahun terakhir memang sedikit jauh dari yang kita harapkan.Hal ini ditambah dengan Neraca Perdagangan Produk Industri Indonesia selalu mengalami defisit pada 5 tahun terakhir dimana ekspor produk industri tumbuh rata-rata 10% sedangkan impor produk industri tumbuh rata-rata 16%. Walaupun demikian, peran produk Industri pada ekspor Indonesia mengalami sedikit peningkatan dan di sisi lain peran impor produk industri dapat ditekan perlahan-lahan.
Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 bertujuan untuk menciptakan ASEAN sebagai sebuah pasar tunggal dan kesatuan basis produksi, dimana terjadi free flow atas barang, jasa, faktor produksi, investasi dan modal serta penghapusan tarif bagi perdagangan antar negara ASEAN. Tentunya hal ini juga terdapat tantangan yang akan dihadapi Indonesia seperti permasalahan infrastruktur dan biaya logistik.
Perlu disimak bahwa di ASEAN sendiri, negara-negara ASEAN dapat dikatakan belum banyak melakukan aktivitas perdagangan antar sesama negara ASEAN. Dari sisi Trade Balance, menurut catatan kami, hanya Singapore, Malaysia, dan Thailand yang mampu mencatat transaksi positif dari sesama negara ASEAN sedangkan negara ASEAN lainnya masih belum mampu memanfaatkannya. Dari kegiatan perdagangan, negara-negara ASEAN masih cenderung memprioritaskan negara non ASEAN sebagai mitra dagangnya.
Jika dicermati lebih seksama, negara-negara mitra ASEAN yang telah memiliki FTA dengan ASEAN memiliki pertumbuhan ekspor ke ASEAN yang lebih besar dibanding pertumbuhan impor produk-produk ASEAN ke negaranya dengan China dan Korea yang memiliki pertumbuhan terpesat diantara negara mitra lainnya. Dari sisi Impor negara-negara ASEAN, negara mitra ini memiliki pangsa pasar hingga 38% atau jauh lebih besar daripada pangsa pasar negara-negara ASEAN itu sendiri yang hanya 22%.
Dalam kaitannya dengan pasar bebas dunia 2020, sebagai bagian dari ASEAN, Indonesia memiliki keterkaitan dengan negara-negara lainnya dalam pakta maupun kesepakatan bilateral lainnya yang pada umumnya masih fokus pada liberalisasi perdagangan saja.
Sebagai ilustrasi memasuki pasar bebas dunia, perdagangan ASEAN sendiri dengan mitra ASEAN cenderung lebih dapat dimanfaatkan oleh mitra ASEAN dimana pertumbuhan ekspor mitra ASEAN ke negara-negara ASEAN jauh lebih besar dari pertumbuhan impornya dari negara-negara ASEAN. Perlu diketahui bahwa saat ini rata-rata tarif bea masuk Indonesia sudah lebih rendah bahkan dibandingkan negara-negara industri yang setara atau lebih maju seperti China, India, Brazil, dan Korea.
Dari sisi Jasa, Indonesia saat ini sudah memiliki komitmen untuk meliberalkan sektor jasa terkait industri terhadap negara-negara yang tergabung dalam WTO dan mitra ASEAN.
Lalu bagaimanakah kesiapan Indonesia sendiri dalam memasuki era pasar bebas dunia ? Dari sisi perdagangan produk Industri, berdasarkan klasifikasi Broad Economic Categories, kegiatan ekspor produk industri masih mengarah ke negara-negara non ASEAN maupun non Mitra ASEAN akan tetapi impor di Indonesia cenderung didominasi oleh negara-negara Mitra ASEAN yang sudah memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan Indonesia khususnya pada kelompok bahan baku dan barang modal. Sedangkan dari sisi perdagangan jasa, Indonesia sudah merupakan net importir perdagangan jasa, terutama yang disebabkan oleh jasa transportasi atau logistik. (fitri)