JAKARTA (pos Sore) — Berbagai spekulasi dan analisis terus berkembang terkait belum pastinya Partai Golkar akan melabuhkan kapalnya pada koalisi partai politik. Berbagai nama disebutkan bakal diusung menjadi presiden atau wakil presiden. Namun sejauh ini Partai Golkar belum menentukan hal itu.
Ketua DPP Partai Golkar Mahyudin mengklaim Golkar tidak pernah mengumumkan enam bakal calon wakil presiden (cawapres) yang diusung jika pilihan berkoalisi dengan partai lain tidak memungkinkan dalam mengusung calon presiden (capres).
Menurutnya, putusan yang selama ini dipegang teguh oleh internal Golkar hanya mengusung Aburizal Bakrie sebagai capres, seperti yang tertuang dalam hasil Rapimnas 2012.
Namun, jika kondisi politik tidak memungkinkan, maka Golkar akan mempertimbangkan untuk mengusung cawapres. Tentunya, nama Aburizal lah yang dimajukan untuk menjadi cawapres, bukan nama lain.
“Selama ini kami tidak pernah menyatakan salah satu dari enam tersebut akan jadi cawapres Golkar jika kami tidak bisa mengajukan capres. Mandat dalam rapimnas lalu hanya pak Ical sebagai capres Golkar. Jika tidak memungkinkan, maka akan dibicarakan dalam Rapimnas besok,” katanya, Sabtu (17/5).
Mahyudin menambahkan, “Jika kondisi kami lebih cocok mengusung cawapres, maka tentu yang diusulkan untuk jadi cawapres adalah capres yang sudah kita sepakati, atau pak Ical, “terangnya.
Dia berpendapat, enam nama tersebut hanya usulan dari berbagai pihak yang terus diberitakan media, seakan-akan cawapres Golkar akan berasal dari enam nama tersebut.
Adapun enam nama internal Golkar yang diperbincangkan antara lain Agung Laksono, Jusuf Kalla, Priyo Budi Santoso, Akbar Tandjung, Luhut Panjaitan dan Ginanjar Kartasasmita.
Rapimnas Golkar dijadwalkan akan berlangsung besok (18/5/2014) di JCC Senayan, Jakarta. Dalam forum tersebut, akan diputuskan kepastian koalisi partai Golkar dan capres atau cawapres yang akan diusung partai pohon beringin tersebut. (hasyim)