Jakarta (Pos Sore) – Panas-dingin menjelang hari H Pemilu Legislatif. Informasi yang diperoleh menyebut, ada Parpol yang mulai gerah dan terancam ‘’bergolak’’ usai pelaksanaan Pileg 9 April bulan depan. Tak lain, karena kepastian majunya Joko Widodo sebagai bakal calon presiden yang bisa menggoyang konstelasi politik.
Majunya Jokowi merontokkan harapan sejumlah ketua umum parpol yang tadinya sempat gembar-gembor akan memenangkan Pilpres beberapa bulan setelah Pileg nanti.Salah satu partai yang disebut-sebut mulai goyang adalah Partai Golkar. Ketua Umum Golkar, Aburizal Bakrie alias ARB khabarnya akan digoyang dan diminta turun usai 9 April nanti.
Namun terhadap isu ini, tak satu sumber pun yang mau bicara. Yang terjadi malah, salah satu kader partai itu, Ais Anantama Said terang-terangan mendesak Aburizal Bakrie mundur dari pencapresan 2014.Alasannya, selain elektabilitasnya rendah dan tidak memungkinkannya menang pilpres, juga karena beredarnya video perjalanan Ical ke Maladewa bersama artis Marcella dan Olivia Zalianty.
Kasus ini, kata Ais, membuat Golkar tercemar dan kejadian itu bakal menyedot perolehan suara pada pileg mendatang.‘’ARB mundur saja lah, tak usah maju jadi capres, 90 persen Jokowi akan jadi presiden 2014 dan 95 persen Ical kalah alias tak jadi presiden. Agar tidak kehilangan muka, lebih baik Golkar siapkan kadernya untuk jadi cawapresnya Jokowi,’’ kata Ais Said di Jakarta, pekan ini.
Jauh sebelum tahun 2014 alias tahun politik, soal elektabilitas ARB ini sering dipertanyakan kalangan kader Golkar. Yang mencuat ke permukaan adalah pertanyaan- pertanyaan dari mantan Ketua Umum partai itu, Akbar Tandjung.Pertanyaan-pertanyaan Akbar selalu dikaitkan dengan kemungkinan-kemungkinan perolehan suara Golkar pada Pileg tahun ini. Kalau elektabilitas ARB tidak naik-naik, apa sebabnya, dan usaha apa yang harus dilakukan. Namun suara Akbar yang kini duduk di Dewan Pembina Golkar ini sering disalah artikan oleh para loyalis ARB. Bahkan tak sedikit kader tergolong bau kencur yang menyerang Akbar, walau tokoh ini dikenal paling babak belur mempertahankan eksistensi Partai Beringin sejak awal reformasi.
Dalam konteks beredarnya video ARB ke Maladewa, Ais yang pernah duduk sebagai anggota DPR dari Golkar hasil pemilu 1997 ini juga meminta Mbak Tutut mundur dari posisi sebagai jurkamnas Golkar supaya nama baiknya tidak ikut tercemar dengan beredarnya video Ical ke Maladewa itu.‘‘Lebih elok kalau Mbak Tutut membatalkan jadi jurkamnas Golkar agar nama baiknya tidak ikut tercemar. Kan di era Pak Harto peredaran video seperti sekarang ini tidak pernah ada,’’ kata Ais.
Ditanya alasan-alasannya, Ais yang pernah menjadi Pengurus DPP Golkar pada era Harmoko itu mengatakan, Golkar mengandalkan pendulangan suara dari pemilih muda, sementara yang melihat (mengunduh) video perjalanan Ical, umumnya anak-anak muda juga. ‘’Saya lihat, anak-anak muda risih juga lihat video yang diunggah di youtube dan itu akan sangat berpengaruh pada perolehan suara Golkar pada pemilu mendatang. Artinya suara Golkar jeblok. Saya kira ini tegoran dari alam kok, karena ARB yang elektabilitasnya rendah ngotot nyapres,’’ katanya.
Lebih lanjut Ais Said menyarankan agar pimpinan Golkar waspada dan siap-siap karena ekskalasi politik pasca pilpres 2014 kian meninggi, sehingga bisa berubah menjadi chaos. ‘’Yang saya khawatirkan, Jokowi jadi presiden, tapi situasi politiknya panas dan berubah jadi chaos,’’ katanya.
Akbar Tandjung sendiri berharap, peredaran video ARB ke Maladewa ini jangan sampai mempengaruhi perolehan suara Golkar pada pileg 2014 mendatang. ‘’Ya, mudah mudahan tidak berpengaruh terhadap perolehan suara Golkar,’’ujarnya dalam perbincangan bersama sejumlah wartawan di kediamannya, belum lama ini.
Akbar menolak untuk menanggapi terlalu jauh pengungahan video ARB tersebut di youtube, cuma dia menasehati ARB agar menjaga dirinya di hadapan publik mengingat posisinya sebagai tokoh politik. ‘’Sorotan orang bisa menimbulkan berbagai macam penilaian terhadap berbagai peristiwa yang dialami para politisi. Demikian juga peristiwa dalam kehidupan pribadi kalau diketahui publik,’’ ujar Akbar Tandjung.
Menanggapi pernyataan tersebut, Wakil Sekjen Golkar TB Ace Hasan Syadzily hanya berkomentar singkat. ‘’Saat ini lebih baik kita semua, seluruh kader Golkar berkonsentrasi untuk memenangkan Golkar pada pleg 9 April 2014, daripada meminta ARB mundur atau meminta pencapresan ARB dievaluasi. Kita lihat hasil pileg 2014 yang tinggal beberapa hari,’’ ujar Syadzili.
Wakil Bendahara Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo mengatakan, pelaku penyebaran video perjalanan ARB tersebut bisa dari luar atau dari dalam Golkar. Kalau dari luar, tujuanya supaya perolehan suara Golkar di pileg 2014 jeblok. Mereka tak ingin Golkar jadi juara pemilu mendatang.‘’Tapi kalau dari dalam, tujuannya untuk mendongkel ARB, Ini cara-cara kotor yang harus dilawan. Cuma saya berpesan agar para kader Golkar di seluruh Indonesia tetap solid, menahan diri dan tidak terpancing oleh gerakan politik yang ingin menghancurleburkan Golkar,’’ kata Bambang Soesatyo. (fur)