DEPOK (Pos Sore) – Generasi muda jangan alergi terhadap politik, karena seluruh produk hukum ketatanegaraan, sosial dan budaya terlahir sebagai produk politik, bahkan wajah pemerintahan dan masyarakat tercipta dari dunia politik.
Sebab itu generasi milenial dan pemilih muda dituntut menggunakan hak pilih dalam Pemilu 2019 sebab dengan demikian generasi milenial dapat memilih presiden, legislator dan menyampaikan aspirasi sesuai dengan kepentingannya.
“Bela kepentinganmu dengan memilih legislator yang kalian percaya dapat membawa aspirasi milenial. Gunakan hak pilihmu. Jangan Golput,” kata Menteri Hanif yang juga Sekjen PKB dalam diskusi Millenial Voters untuk Pemilu 2019, di MUG Kafe, Senin, (25/3).
Caleg PKB dari Dapil Depok dan Bekasi ini juga menyinggung pentingnya kebijakan yang kuat tentang penyelamatan bonus demografi yang puncaknya akan dialami Indonesia pada 2030 di mana jumlah penduduk Indonesia didominasi usia produktif.
Bonus demografi akan menghantarkan Indoensia menjadi Negara dengan kekuatan ekonomi ketujuh dunia, jika penduduk usia produktifnya memiliki skil pekerjaan. Jika tidak, bonus demografi justru menjadi bencana.
“Generasi milenial harus memastikan, presiden dan wakil rakyat terpilih paham betul tentang strategi peningkatan kompetensi warga usia produktif. Jadi, jangan sampai tidak memilih dan salah pilih,” tambahnya.
Diskusi juga menghadirkan tiga narasumber lain, yakni Reni Suwarso (Institut for Strategy, Scurity and Strategic Studies), Ednert Gani Suryahudaya (Institute of Public Policy Unika Atmajaya) serta Ketua KPU Depok Nana Sobarna. (sim)