KLATEN (Pos Sore) — Banjir yang baru saja melanda sejumlah wilayah Kabupaten Klaten, tidak hanya merusak puluhan hektar tanaman padi milik petani.
Lantaran terendam banjir, petani cabai di wilayah Kecamatan Bayat, Klaten juga terancam gagal panen. Pasalnya, sebagian besar tanaman cabainya busuk karena terlalu lama terendam banjir.
Mujiyo, petani di Desa Wiro, Bayat, mengatakan banyaknya air yang merendam tanaman hingga berhari-hari membuat batang tanaman cabai membusuk dan akhirnya mati. “Rusaknya tanaman sangat berpengaruh pada buah cabai yang juga menjadi busuk karena batangnya mati,” katanya, Rabu (4/3).
Banjir juga mengakibatkan tanah yang menjadi media tanah lembek lantaran terlalu lama terendam air. Kondisi ini membuat akar tanaman cabai yang tidak bisa lagi menyerap nutrisi dari dalam tanah. “Hal ini sangat merugikan petani, apalagi cabai sudah hampir siap dipanen. Tapi justru rusak terendam banjir,” ungkapnya.
Petani terpaksa memanen cabai saat masih hijau. Langkah ini terpaksa dilakukan untuk meminimalisir kerugian. “Jika tidak segera dipanen, petani tidak dapat apa-apa. Padahal, harga cabai hijauan jauh lebih murah dibanding cabai yang sudah merah,” jelasnya. (dra)