14.2 C
New York
13/10/2025
AktualEkonomi

Furnitur Indonesia Makin Diperhitungkan, HIMKI Bicara di Ajang Bergengsi Shanghai 2025

POSSORE.ID, Jakarta — Di tengah hiruk-pikuk Shanghai yang tak pernah tidur, bendera Indonesia kembali berkibar di panggung internasional. Bukan lewat musik atau olahraga, melainkan melalui furnitur dan kerajinan—dua sektor kreatif yang kini kian diperhitungkan dunia.

Pada 9–10 September 2025, Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) mendapat kehormatan hadir sebagai pembicara di International Woodworking Cooperation Forum & Industry Matchmaking Conference. Acara bergengsi ini digelar di National Exhibition and Convention Center (NECC), Hongqiao, Shanghai, beriringan dengan WMF/CIFF 2025 – China International Furniture Machinery & Woodworking Machinery Fair serta China International Furniture Fair (Shanghai), pameran furnitur terbesar dan paling berpengaruh di Asia.

Heru Prasetyo dan Anton Dwinanto, menjadi pembicara di International Woodworking Cooperation Forum & Industry Matchmaking Conference mewakili Ketua Umum DPP HIMKI Abdul Sobur

HIMKI tak datang dengan tangan kosong. Delegasi Indonesia diwakili oleh Heru Prasetyo, Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi dan Hubungan Antar Lembaga, serta Anton Dwinanto, Ketua Divisi Acara Komite Indowood Expo 2026 Yogyakarta Edition. Keduanya hadir membawa mandat langsung dari Ketua Umum DPP HIMKI, Abdul Sobur, untuk menyuarakan potensi besar industri furnitur tanah air.

Dengan tema “Green Manufacturing · Collaborative Development,” forum ini mempertemukan para pemimpin asosiasi, produsen, hingga penyedia teknologi dari berbagai negara. Fokus pembicaraan mengarah pada masa depan industri furnitur global—lebih ramah lingkungan, efisien, dan didukung transformasi digital.

Dalam forum tersebut, Heru Prasetyo dijadwalkan memaparkan tren pasar furnitur Indonesia, peluang ekspor yang terbuka lebar, potensi domestik yang terus bertumbuh, sekaligus strategi menghadapi ketatnya persaingan global. “Kami merasa terhormat mendapat undangan dari CNFMA. Forum ini bukan hanya kesempatan untuk menunjukkan potensi besar industri furnitur Indonesia, tetapi juga momentum memperkuat jejaring kerja sama strategis dengan berbagai negara,” ujar Heru.

Heru juga menyinggung keterkaitan forum ini dengan promosi Indowood Expo 2026 di Yogyakarta. Menurutnya, produsen mesin asal Tiongkok diharapkan dapat berkontribusi dalam pameran tersebut, sehingga industri furnitur Indonesia dapat mengakses teknologi modern demi meningkatkan produktivitas.

Agenda forum berlangsung padat. Hari pertama, 9 September 2025, diisi dengan Keynote Presentations dan diskusi meja bundar lintas negara. Sementara 10 September 2025, forum menghadirkan Industry Matchmaking Sessions, mempertemukan pemasok, pembeli, distributor, hingga investor dalam format bisnis yang lebih terarah.

Partisipasi HIMKI di Shanghai ini jelas bukan sekadar memenuhi undangan. Kehadiran mereka adalah penegasan komitmen bahwa industri furnitur Indonesia siap mendukung agenda global menuju produksi yang hijau, digital, dan berdaya saing tinggi. Langkah ini diharapkan mampu membuka pintu investasi baru, memperluas akses ekspor, dan memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu pusat furnitur dunia.

Saat bertemu dengan Sekjen CNFMA, Mr. Wei, Anton Dwinanto menegaskan optimismenya. “Kami yakin forum ini membawa manfaat nyata, bukan hanya untuk HIMKI, tetapi juga seluruh pelaku industri furnitur dan kerajinan Indonesia,” ujarnya. Kolaborasi HIMKI dan CNFMA diyakini akan memperkokoh peran Indonesia di pasar global sekaligus mendorong transformasi menuju industri masa depan.

CNFMA sendiri menegaskan bahwa kehadiran HIMKI di forum ini sangat strategis. Indonesia dipandang memiliki posisi penting dalam pertumbuhan pasar furnitur global, terutama di kawasan Asia Tenggara. Dengan kolaborasi yang erat, furnitur Indonesia tak hanya tampil sebagai produk, melainkan juga sebagai simbol kekuatan kreatif bangsa yang semakin diakui dunia. (aryodewo)

Leave a Comment