Sejak 2017, FOI menjalankan program Mentari Bangsaku, yaitu program bantuan pangan tambahan untuk anak sekolah yang melibatkan 294 PAUD, 90 SD, 22 Pesantren, dan 13 Madrasah Ibtidaiyah (MI).
FOI mendorong sekolah untuk memastikan kecukupan pangan bagi siswa-siswinya agar dapat mengikuti pelajaran dengan lebih optimal.
Pangan yang baik di usia dini akan meningkatkan kesehatan tubuh, konsentrasi, menjaga kestabilan emosi, dan mengoptimalkan kerja otak.
Keluarga menjadi gerbang pertama untuk mencegah stunting dan gizi buruk dengan memberikan santapan bergizi bagi anak-anak. Namun seringkali pada praktiknya, anak tidak mendapatkan gizi yang dibutuhkan untuk menunjang pertumbuhannya.
Hal tersebut terpotret dalam hasil survei Foodbank of Indonesia (2023) di 13 kota/kabupaten yang dipaparkan oleh Dr. Risatianti Kolopaking, M.Si, Psikolog, Dewan Pakar FOI yang juga Dosen Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ia menemukan sebanyak 76,4% responden mengalami kerawanan pangan ringan, 18,2% kerawanan pangan sedang, 5,4% termasuk kategori kerawanan pangan berat. Dapat disimpulkan kerawanan pangan secara keseluruhan adalah 23,6%.
Survei lainnya terkait kebiasaan sarapan pada anak menunjukkan bahwa 1 dari 2 anak ke sekolah dalam keadaan perut kosong. Dengan kata lain, 50% anak tidak sarapan saat ke sekolah. Sebesar 1,3% anak-anak tidak diberikan bekal ke sekolah.