-0.1 C
New York
02/12/2024
Aktual Gaya Hidup Nasional

FOI Rilis Survei di 13 Kota: 23,6℅ Anak PAUD Alami Rawan Pangan

“Alih-alih sarapan, 12,2% anak terbiasa diberi uang saku sebesar Rp5.000-Rp10.000 setiap hari untuk membeli jajan di sekolah, sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan gizi untuk proses tumbuh kembangnya,” jelas Risa.

Indonesia diperkirakan akan mengalami bonus demografi pada 2045. Bonus demografi menjadi peluang bagi Indonesia untuk melaksanakan pembangunan dengan mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas.

Menurut Farras Kantias Hady dari Bappenas, Visi Indonesia Emas telah disusun pemerintah melalui empat pilar, yaitu Pembangunan Manusia serta
Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan, Pemerataan Pembangunan, dan Pemantapan Ketahanan Nasional dan Tata Kelola Kepemerintahan.

Menurutnya, kesehatan dan perluasan akses pangan telah dirumuskan pula
dalam rencana pembangunan Indonesia Emas agar masyarakat mendapat pangan yang bergizi, aman, dan terjangkau serta mandiri pangan termasuk di dalamnya.

“Pemerintah telah melakukan berbagai upaya dalam hal pembangunan manusia salah satunya dengan mendukung program-program pengelolaan pangan dan pertanian yang juga akan disusun dalam RPJMN 2025-2029” Farras menjelaskan.

Ketua Dewan Pakar FOI, Prof. Dr. Ir. Ahmad Sulaeman, MS. Ph.D. menyatakan pola
konsumsi masyarakat dimulai dari keluarga. Keputusan anak dalam memilih makanan
dipengaruhi dari budaya makan keluarga.

Di sisi lain, pemerintah turut bertanggung jawab atas kesejahteraan masyarakat melalui praktik pemberian bantuan pangan dan program gizi anak sekolah.

Sementara, Pendiri FOI, M Hendro Utomo mengatakan anak yang terbiasa membeli jajan di sekolah cenderung tidak dapat terpenuhi asupan gizinya.

Leave a Comment