Layaknya perjalanan keluarga Mami Laterina bersama keluarga, perjalanan film “Tulang Belulang Tulang” juga tidaklah mudah dan penuh liku.
Memproduksi film dengan cerita lokal, dilandasi semangat kekeluargaan seluruh tim di film ini,
membawa “Tulang Belulang Tulang” akhirnya bisa tayang di bioskop dan menghibur masyarakat Indonesia.
Produser “Tulang Belulang Tulang” Shierly Kosasih menuturkan, perjalanan film ini
memiliki lika-liku yang panjang. Namun dengan semangat kekeluargaan yang dibina
bersama seluruh tim yang terlibat, memberikan kesan mendalam.
Ada kesenangan luar biasa untuk bisa ada di lingkungan produksi kreatif yang nyaman, terlebih dengan adanya ruang eksplorasi bagi para sineas perempuan.
Adhya Pictures sangat excited bisa mempersembahkan “Tulang Belulang Tulang”
kepada penonton indonesia. Film yang membawa semangat kekeluargaan,
relationship healing antar generasi serta indah dan kentalnya tradisi Indonesia.
“Semangat dan value yang ada dalam proses produksi dan dalam film ini seirama
dengan visi kami,” kata produser
“Tulang Belulang Tulang” Shierly Kosasih, usai pemutaran film di CGV Grand Indonesia, Jakarta Pusat.
Sebut saja, founder Adhya Group-Adhya Pictures yang juga sekaligus produser eksekutif, Ricky Wijaya adalah Putra Daerah yang selalu passionate dalam membawa local go national dalam setiap bidang bisnisnya.
“Tulang Belulang Tulang” Shierly Kosasih
Mengeksplorasi keindahan Danau Toba dan setiap sudutnya, membuat “Tulang
Belulang Tulang” menjadi film yang menyuguhkan perjalanan keluarga Batak Mami
Laterina.
”Tulang Belulang Tulang” memadukan kekayaan tradisi masyarakat Batak dengan tema universal tentang keluarga, identitas, dan pencarian makna.
Upacara Mangokal Holi, menjadi latar belakang yang mengharukan bagi perjalanan pribadi
para karakter di film. Dari momen kesialan namun lucu di jalan hingga momen-momen yang mengharukan.