Keberadaan layanan teknis di lima daerah tersebut telah membuat perkembangan kegiatan standardisasi cukup menggembirakan.
Pemangku kepentingan di daerah mulai aware akan pentingnya penerapan SNI dan semakin banyak permintaan kegiatan standardisasi untuk memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan.
Seperti sosialisasi, pelatihan dan bimbingan teknis penerapan SNI. Termasuk juga peningkatan kemampuan lembaga penilaian kesesuaian untuk mendukung penerapan SNI.
Salah satu layanan teknis yang disediakan adalah pendampingan penerapan SNI kepada pelaku usaha khususnya UMKM agar mereka mampu berdaya saing di tingkat nasional dan global.
Saat ini, pendampingan kepada UMKM di NTB hingga mendapatkan sertifikat SNI baru dilakukan kepada tiga UMKM.
Yaitu UKM Nyalakok tenun dengan produk tenunnya, CV. Pratama dengan produk air mineral dalam kemasan, dan Kelompok Tani Dangga Sia dengan produk garam konsumsi beriodium.
Harapan ke depan, dengan adanya layanan teknis ini akan bertambah lagi UMKM yang tersertifikasi SNI dan meningkat akses pasarnya.
Peresmian Layanan SPK “SNI Corner” ini menandai langkah penting BSN dalam mendukung arah dan tujuan pembangunan pemerintah provinsi NTB yaitu mampu mewujudkan transformasi ekonomi melalui peningkatan produktivitas daerah.