5.2 C
New York
27/03/2025
Aktual

Dompet Dhuafa Luncurkan Program Revolusi Peternakan

BOGOR (Pos Sore)–Dewan Nasional untuk Kesejahteraan Sosial(DNIKS), Yayasan Damandiri dan Dompet Dhuafa bekerjasama mengembangkan kedaulatan sosial  berbasis pedesaan . Nantinya para ahli Dompet Dhuafa akan datang ke daerah-daerah melalui Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) mengajarkan masyarakat cara berternak dengan baik.

Ketua  Umum DNIKS Prof Dr Haryono Suyono mengatakan dalam kerjasama ini akan diikutsertakan juga kaum disabilitas dan masyarakat miskin. Mereka akan dilatih keterampilan cara-cara memelihara ternak dengan baik. Untuk itu, Haryono berharap agar program kedaulatan sosial ini bisa didengar oleh mereka yang menjadi calon presiden 2014, dan calon presiden itu apabila terpilih nanti dapat mencontoh Dompet Dhuafa yang bisa mengembangkan pemberdayaan masyarakat.

 “Kerjasama ini akan mengembangkan kedaultan sosial berbasis pedesaan bersama 250 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Saya ingin meminjam para ahli Dompet Dhuafa untuk terjun ke desa-desa bersama-sama mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) untuk mengembangkan kedaulatan sosial yang bisa jadi percontohan bagi yang lainnya,” kata Haryono saat launching  Program Revolusi Peternakan Indonesia dan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pemberdayaan peternakan 2014  antara Dompet Dhuafa, Yayasan Damandiri dan DNIKS  di kawasam Zona Madina Dompet Dhuafa Parung, Bogor, kemarin.

Menurut Haryono Dompet Dhuafa mempunyai kawasan rumah sehat, tempat pendidikan, tempat usaha dan sarana ibadah. Nantinya dokter-dokter Rumah Sehat akan di bawa ke desa untuk mengajarkan cara hidup sehat agar bisa memelihara kambing dengan baik. “Bahkan tutor-tutor Dompet Dhuafa juga bisa menjadi guru pendamping di desa. Dengan demikian nantinya akan menjadi guru kedaultan sosial di desa-desa,” tuturnya.

Haryono mengingatkan program ini membuat keluarga mampu peduli terhadap keluarga miskin. “Bukan sekedar memberi uang dan potong kambing saja, tapi menciptakan suasana gotong royong, bisa hidup sehat, memberikan pendidikan sehingga bisa menciptakan kedaulatan di desa, bukan diperintah dari atas.

’’Dewan Pembina Dompet Dhuafa, Parni Hadi, menyatakan memang sangat perlu membangun kedaulatan sosial berbasis pedesaan. Desa tidak akan berdaya apabila perekonomiannya lemah. Untuk itu, masyarakat desa perlu berusaha dengan beternak kambing atau sapi. “Sudah saatnya Indonesia mandiri dalam pengadaan daging. Pada kenyataannya Indonesia masih lemah dan kekurangan daging sehingga harus mengimpor daging,” kata Parni Hadi.

Untuk itu, kata Parni Hadi, Dompet Dhuafa bersama DNIKS dan Yayasan Damandiri akan membuat peternak-peternak baru sehingga kebutuhan daging di Indonesia tercukupi.  Itu artinya memerlukan revolusi peternakan Indonesia.

Menurut Presdir Dompet Dhuafa Ahmad Juwaini, pihaknya mempunyai kawasan Zona Madina Dompet Dhuafa yang danya berasal dari para donatur yang luasnya sekitar enam hektar. Di kawasan itu terdapat Rumah Sehat yang setiap harinya terdapat 200 pasien, kawasan pendidikan, pusat pelatihan guru, pelatihan bagi pengangguran, ada pengembangan budaya silat dan pengembangan usaha.

  “Semua itu tentu saja bisa dipakai untuk seluruh masyarakat. Ini berarti ada program pemberdayaan masyarakat dan nantinya akan dibangun masjid yang di dalamnya terdapat sarana lain untuk kegiatan masyarakat,” tandasnya. (junaedi)   

 

Leave a Comment