JAKARTA (Pos Sore) — Banyak bantuan yang diberikan kepada Pemerintah Malaysia terkait hilangnya pesawat Malaysia Airlines bernomer MH370 ini.
Mulai dari otoritas setempat, pihak berwenang Pemerintah Vietnam dan China, FBI hingga Interpol. Kini Dewan Kecelakaan Udara Prancis (BEA) juga mengajukan diri membantu Malaysia dan Vietnam. KNKT Prancis ini pernah memimpin penyelidikan hilangnya pesawat jet Air France di Atlantik, pada 2009.
“Kami telah dikomunikasikan dengan pemerintah Malaysia dan Vietnam bahwa kita siap untuk membantu dengan operasi pencarian di bawah air atau pemulihan reruntuhan,” kata juru bicara BEA cabang investigasi kecelakaan yang berbasis di Paris dilansir, kemarin.
Seperti dikutip dari themalaysianinsider, Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS juga telah menawarkan untuk membantu mencari pesawat yang hilang menghilang dalam perjalanan ke China dengan 239 orang di dalamnya. Sejauh ini belum ada jejak pesawat, setelah lebih dari 48 jam menghilang.
Merunut Penerbangan Air France 447 dari Rio de Janeiro ke Paris lenyap dalam badai pada 1 Juni 2009. BEA menilai kejadian ini memicu perhatian dunia internasional untuk membantu mencari kotak hitam. Kasus hilangnya Malaysia Airlines dinilai memiliki kemiripan.
Saat merekam kegiatan di laut, tim sempat terseret hampir 4 km ke permukaan laut. Operasi pencarian dalam air yang belum pernah terjadi itu memakan biaya seharga 50 juta dolar AS.
Pencarian Air France berhasil setelah hampir dua tahun. Peneliti menemukan bahwa es menyebabkan sensor kecepatan rusak. Tapi kesalahan pilot juga berperan, seperti penanganan awak pesawat setelah auto-pilot. Bagaimana dengan nasib penumpang dan crew Malaysia Airlines? Kita tunggu tim profesional bekerja. (fent)