JAKARTA (possore.id) — Pita Putih Indonesia menyelenggarakan Seminar Dampak Perubahan Iklim Terhadap Kesehatan Ibu dan Anak, Selasa 10 Desember 2024.
Seminar ini diadakan karena perempuan dan anak menjadi kelompok masyarakat yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim.
Karena itu, dibutuhkan gerakan bersama yang melibatkan semua komponen masyarakat untuk mengatasi dampak perubahan iklim tersebut.
Seminar menampilkan narasumber dr. M. Baharuddin SpOG, MARS (Lembaga Kesehatan Budi Kemuliaan) dan Siswanto (peneliti BMKG Pusat Layanan Informasi Iklim Terapan).
Selain itu, Nizar Manarul dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Ketua Pelaksana Harian PPI, dr Heru Kasidi.
“Dampak perubahan iklim yang dirasakan oleh perempuan dan anak mulai dari krisis pangan, kesehatan dan sanitasi, air bersih, bencana alam hingga migrasi dan konflik sosial,” kata Ketua Umum Pita Putih Indonesia Dr Ir Giwo Rubianto Wiyogo.
Menurut Giwo, banyak program yang telah dan sedang dilakukan oleh banyak negara dan organisasi non pemerintah untuk mengatasi dampak dari perubahan iklim ini.
Namun, ia menegaskan, program apapun tidak akan berdampak signifikan jika tidak ada keterlibatan semua pihak.
“Dengan menjadikan upaya pencegahan dampak perubahan iklim sebagai gerakan maka semua komponen masyarakat akan terlibat untuk bersama-sama mengatasi dampak perubahan iklim dan melakukan aksi nyata untuk menekan perubahan iklim,” kata Giwo.
Gerakan ini juga memungkinkan masyarakat lebih teredukasi mengenai bahaya perubahan iklim, memitigasi dampak perubahan iklim beserta risikonya.