Ambulans Siloam bersiaga dan melayani kebutuhan medis peserta Cycling de Jabar 2023. (Foto: Dok Siloam Hospitals)
.
SUKABUMI (Possore.id) — Cycling de Jabar 2023 yang digelar Harian Kompas bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat berjalan sukses. Ajang bersepeda jarak jauh ini menyusuri trek bagian Selatan Jawa Barat sepanjang 369 Kilometer.
Dua etape yang dilalui yaitu dari titik Geopark Ciletuh hingga kawasan pantai Pangandaran, telah berakhir pada Minggu 9 Juli 2023 siang.
Rute pertama dimulai pukul 07.00 WIB di Geopark Ciletuh Kabupaten Sukabumi dan mencapai garis finis di Ranca Buaya Kabupaten Garut, Jawa Barat, sekitar pukul 13.30 WIB.
Pada etape pertama Cycling de Jabar ini sangat menantang dan berat. Tanjakan ekstrem yang terjal sudah mulai mereka temui di 10 kilometer pertama.
Selanjutnya rute berkelok menyusuri sejumlah perbukitan dengan beberapa jalur diwarnai garis pantai yang bersih dan memukau.
Di etape ke dua, peserta Cycling de Jabar menempuh jarak sejauh 168,8 km, dimulai dari rute Ranca Buaya dan menyelesaikan perjalanan di Alun-alun Paamprokan Pangandaran dengan batas waktu 10 jam.
Pada lomba di tahun ke dua ini, panitia menyediakan empat kategori perlombaan yaitu Men Elite, Women Elite, Master A Non Atlet (30-40 tahun), dan B Non Atlet (41-50 tahun).
Dalam event ini Dinas Kesehatan Pemprov Jabar dan tim medis Kabupaten/Kota, Siloam Hospitals Bogor turut mendampingi kegiatan bersepeda yang diikuti 154 peserta tingkat nasional, termasuk dari Belanda, Malaysia dan Thailand.
Optimalisasi Layanan Medis
Peserta lomba yang menempuh jarak tempuh ratusan kilometer menjadi atensi tersendiri bagi tim kesehatan Cycling de Jabar, termasuk bagi tim medis Siloam Hospitals Bogor.
Tim medis Siloam Hospitals Bogor ditugaskan untuk mengawal perjalanan peserta selama dua hari perjalanan hingga kegiatan Cycling de Jabar tuntas terlaksana.
“Ini menjadi tantangan tersendiri untuk bisa mengawal perjalanan peserta. Kami secara optimal menyiapkan sejumlah alat medis sesuai kebutuhan lomba, termasuk mobil ambulans Siloam dengan grade tertinggi,” tutur dr Novi Dwiyanti dari Siloam Hospitals Bogor.
Novi yang dibantu perawat Wahid mempersiapkan sejumlah kebutuhan layanan mencakup perlengkapan Defib (kasus henti jantung perlu tatalaksana kejut jantung).
Selain itu, minor set (bila luka robek perlu dijahit luka), Drug box yang dilengkapi obat nyeri,obat lambung,obat pelemas otot,obat henti jantung dan alat infus.
“Kami juga membawa tas ambulance berisi perlengkapan intubasi, perlengkapan oksigenasi, perlengkapan pasien-pasien fraktur seperti bidai,” imbuh Novi.
Dalam kesempatan penanganan peserta, terdapat lima peserta yang berhasil ditangani oleh tim medis Siloam Hospitals Bogor.
Jumlah tersebut tidak termasuk peserta lainnya yang turut ditangani pihak medis Dinkes Pemprov Jabar dan Dinkes Kabupaten/Kota.
“Dua peserta kami tangani saat mengalami kelelahan dan kram otot di etape pertama dan tiga peserta lainnya kami tangani usai perjalanan di etape dua untuk mengganti luka perban dan paska nyeri,” tutur Novi.
Sementara itu, menurut Plt. Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Vini Adiani Dewi, pihaknya menyiapkan persiapan yang lebih matang didukung dengan komitmen yang baik dari semua pihak.
Kebutuhan medis yang mendampingi peserta sepanjang jalur di antaranya 6 unit ambulans dari RSUD, 5 unit dari PSC 119 dan 1 unit Ambulans dari RS Siloam Bogor.
“Total tenaga kesehatan yang bertugas sebanyak 96 tenaga kesehatan. Semua unit ambulans memantau sepanjang rute dan mendampingi sepanjang perjalanan hingga finish, pun kesiapan tenaga kesehatan”, pungkas Vini Adiani Dewi.
