Nina Nugroho yang konsisten mengusung nilai modest fashion dan keberdayaan perempuan modern, menjelaskan koleksi Calyara ini mengangkat Kamen Songket Bali sebagai bahan utamanya.
Kain tradisional ini ditenun dengan teknik menyongket yaitu menambahkan benang emas, perak, atau berwarna mencolok di atas benang dasar, sehingga menciptakan motif berkilau nan elegan. Menampilkan kemewahan dan keanggunan khas Nusantara.
“Motif yang diangkat adalah patra punggel, patra mesir, ceplok bunga, dan karang asti, yang melambangkan keseimbangan, kesucian, dan harmoni hidup,” terang Nina yang didampingi suami tercinta, Indrawan Nugroho.
Kain songket ini kemudian berpadu dengan bahan satin bridal yang glossy, menghadirkan kombinasi tekstur lembut dan kilau mewah yang menjadi ciri khas gaya profesional elegan ala Nina Nugroho.
Palet warna koleksi Calyara diambil dari bahan utamanya, yaitu merah marun, yang melambangkan kekuatan dan semangat dalam keanggunan.
Selain itu, warna hitam yang merepresentasikan wibawa dan kekokohan karakter perempuan modern, serta biru navy yang mencerminkan ketenangan dan kebijaksanaan.
“Perpaduan warna ini menciptakan tampilan yang tegas namun lembut, menghadirkan aura feminine nan profesional,” terang Nina yang dalam setiap koleksinya selalu melibatkan perempuan pengrajin di daerah.
Nina mengaku dalam pembuatan songket Bali ini, ia bersinergi dengan para pengrajin perempuan di Bali. Mereka menenun songket tersebut.
