Cybex dan Transformasi Digital
Kajian literatur sistematik menunjukan bahwa konsep penyuluhan siber (cyber extension atau cybex) merupakan sebuah mekanisme pertukaran informasi yang memanfaatkan saluran internet dan ruang besar penyimpanan data (big data). Konsep Cybex telah lebih dulu dikembangkan pada bidang pertanian tahun 2000-an.
Melalui pemanfaatan perangkat Teknologi Komunikasi Digital (TKD) dan internet sebagai saluran penyuluhan, terjadi perkembangan positip pada wawasan, kreativitas dan keterampilan petani maupun peningkatan kapasitas produksi serta perluasan pemasaran. Implementasi Cybex bukan saja berdampak positip pada aspek kognitif dan afektif masyarakat pertanian tapi juga perubahan perilaku yang dibuktikan lahirnya petani milenial dan pertanian modern berbasis teknologi. Maka, tidak heran jika Kementerian Pertanian secara khusus membuka channel Cybex di YouTube.
Fakta tersebut menunjukkan implementasi Cybex pada bidang kesehatan jadi solusi atas dua persoalan dalam langkah promotif dan preventif saat menghadapi wabah. Cybex sangat relevan mengingat dunia kesehatan jauh lebih maju dalam memanfaatkan TKD seperti untuk program Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS), virtual health dan telemedicine.
Begitu banyak website, aplikasi atau akun di media sosial yang menayangkan materi kesehatan, namun mayoritas bersifat advertising bahkan beberapa merupakan kepanjangan tangan sponsor.
Pendekatan entertainment dan profit oriented dalam konsep promosi kesehatan adalah sesuatu yang lumrah. Namun, idealnya Cybex adalah pengembangan komunikasi persuasif memanfaatkan internet, di mana proses penyampaian pesan akseleratif, tertuju kepada khalayak luas tanpa batas serta menyentuh secara personal apabila diterapkan berbasis data.
Cybex adalah alternatif pendekatan dan metode penyuluhan yang masif, meluas, dengan sasaran terfokus tapi berbiaya murah. Cybex juga dapat membantu mengatasi keterbatasan jumlah SDM penyuluh fungsional dengan mengoptimalkan kecakapan digital agar dapat memberikan literasi, edukasi dan konsultasi kepada masyarakat luas soal pencegahan wabah penyakit.
Sejatinya konsep Cybex bidang kesehatan malah lebih dulu dipraktikan oleh masyarakat sebagai bagian masyarakat yang disebut influencer. Selain menayangkan konten edukasi kesehatan, di antara mereka ada yang memberikan layanan konsultasi lewat kolom komentar di YouTube atau Instagram maupun jalur pribadi (japri).
Keberadaan influencer sebagai penyuluh swadaya bidang kesehatan memang dipertanyakan kredibilitasnya. Tapi sepanjang popularitas, kapasitas dan perilakunya dapat diterima mansyarakat, maka terselenggaralah Cybex (Madonna, 2021).
Simpulannya, penting dan mendesak mengoptimalisasi Cybex sebagai upaya pencegahan wabah penyakit menular. Pendekatan dan metode penyuluhan massal, akseleratif tapi juga menyentuh secara personal menjadi bagian transformasi digital layanan kesehatan. Komodifikasi penyuluh fungsional sebagai influencer jadi opsi penambahan nilai agen perubahan dari kelompok struktural.
Ditinjau dengan Cybernatic Learning Theory, mekanisme pembelajaran di ruang maya itu bersumber dari big data, berlangsung singkat untuk memudahkan penyerapan pada Short Term Memory pengguna. Namun, dengan penyampaian pesan secara terus-menerus dan konsisten dapat merubah pesan singkat itu sebagai Long Term Memory. Sebagaimana komplikasi negatif terjadi pada korban adiktif gadget, sebaliknya dampak positif dapat diupayakan.
BIOGRAFI: Penulis adalah dosen komunikasi pengampu mata kuliah Jurnalistik dan Komunikasi Massa. Lulusan Pascasarjana Program Doktor Komunikasi Pembangunan FEMA IPB University. Pernah berkarier sebagai jurnalis bidang pendidikan dan kesejahteraan sosial di suratkabar nasional.