02/11/2025
AktualKesra

Cegah Pelecehan Seksual, Pekerja Perempuan Dituntut Intens Berdialog

JAKARTA (Pos Sore) Pemerintah mendorong pengurus serikat pekerja/serikat buruh (SP/SB) perempuan agar sering melakukan dialog sosial dengan manajemen perusahaan tentang pentingnya membangun budaya zero tolerance for harassment.

Humas Kemnaker dalam siaran persnya, Sabtu (11/9) mengatakan dalam kunjungan kerja ke Bandung beberapa hari lalu, Menaker Ida Fauziyah dalam pertemuan itu mengatakan dengan dialog yang intens di lingkungan perusahaan bakal terwujud kenyamanan bekerja bagi kaum perempuan.

“Kalau perusahaan punya komitmen itu kan orang gak berani macem-macem melakukan kekerasan atau pelecehan seksual,” ucap Menaker Ida.

Dia mengatakan bentuk kekerasan atau pelecehan seksual verbal dan non-verbal tidak boleh terjadi atau menimpa pekerja, khususnya pekerja perempuan.

Menurutnya, inisiasi dialog sosial dengan manajemen perusahaan harus datang dari perempuan karena perempuan lebih memiliki kepekaan daripada laki-laki.

“Perempuan yang harus pro aktif dialog, menyosialisasikan ke kalangan pekerja dan perusahaan melalui forum-forum yang ada di perusahaan agar tidak boleh terjadi kekerasan, pelecehan,” ujarnya.

Sehingga melalui dialog tersebut maka ruang bagi siapa pun yang akan melakukan kekerasan atau pelecehan menjadi tertutup.

“Kita tidak menoleransi kekerasan atau pelecehan. Siapa pun pelakunya. Perempuan pun jika melakukan kekerasan, maka ia wajib diganjar hukuman yang sama,” ucapnya.

Lebih luas, ia menyatakan bahwa sosialisasi antikekerasan atau pelecehan juga perlu dilakukan di luar tempat kerja, seperti keluarga dan lingkungan sosialnya.

Turut hadir dalam kesempatan ini Dirjen PHI dan Jamsos, Indah Anggoro Putri, Dirjen Binwasnaker dan K3, Haiyani Rumondang, Kepala Balai K3 Bandung, Muhammad Imran dan Kadisnakertrans Provinsi Jawa Barat, Rachmat Taufik Garsadi. (hasyim)

Leave a Comment