JAKARTA (Pos Sore) — PT Trans Retail Indonesia (Carrefour) terus mendorong masyarakat untuk mau berwirausaha dan masuk dalam sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Karenanya, Carrefour menggandeng tujuh perguruan tinggi untuk memotivasi masyarakat menjadi pelaku UMKM melalui program Capacity Building.
“Ada 7 universitas yang diajak bekerja sama dalam pembinaan UMKM yaitu Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada, Universitas Parahayangan, Universitas Sumatera Utara, Universitas Sriwijaya, Universitas Hasanudin, dan Universitas Airlangga,” kata Coorporate Affairs Director, Adji Srihandoyo, usai penutupan program Nasional Capacity Building Carrefour untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), di Jakarta, kemarin.
Setiap tahun ada 100 orang yang dibina di masing-masing universitas. Jadi total ada 700 orang. Diharapkan dari jumlah itu, sebanyak 15% bisa jadi suplier Carrefour nantinya. Program untuk kedua kalinya itu, juga diharapkan, dapat diikuti oleh perusahaan lain. Pihaknya ingin apa yang dilakukan Carrefuor bisa menjadi role model perusahaan ritel lainnya. Dengan begitu, produk-produk lokal UMKM juga dapat dipasarkan di store modern.
“Ini bagian inisiatif kita supaya semakin banyak produk lokal yang masuk di toko kita. Sekarang kan 70 persen dari 40.000 suplier (pemasok) kita itu dari UMKM. Kita ingin lebih banyak lagi,” tambah Head Of External Communication and Coorporate Social Responsbility, Hendrik Adrianto.
Wujud nyata pemikiran Carrefour dapat dilihat dari tersedianya pojok rakyat yang ditempatkan di pintu masuk toko-toko Carrefour yang berada di seluruh Indonesia. Sekarang baru ada 23 toko yang tersebar di 12 kota. “Ke depan kita ingin lebih banyak lagi, makanya kita terus lakukan sosialisasi dan pembinaan terus,” ungkap dia. (tety)