HONGKONG — Sebuah cangkir antik era dinasti Ming di Cina yang hanya tersisa 19 buah, diprediksi bakal terjual dengan harga rekor 38 juta dolar AS atau lebih dalam lelang di Hongkong pekan ini.. Cangkir itu terbuat dari porselen mungil warna putih dengan hiasan lukisan berwarna seekor ayam jantan dan seekor betina sedang memberi makan anak-anaknya. Diduga, cangkir ini dibuat pada masa kejayaan Kaisar Chenghua antara tahun 1465-1487, ujar sumber rumah lelang Sotheby’s.
Diperkirakan cangkir cantik yang jumlahnya tinggal 19 buah ini bakal laku seharga 300 juta dolar Hongkong (38,68 juta dolar AS) atau lebih pada lelang terakhir pekan ini, ujar wakil kepala lelang Sotheby’s cabang Asia, Nicolas Chow.
Bila harganya memang terjual sesuai prediksi, ini adalah rekor penjualan tertinggi untuk karya seni atau porselen buatan Cina. Saat ini, rekor penjualan tertinggi adalah sebuah vas antik berbentuk labu manis dari masa Dinasti Qianlong. Vas itu laku seharga 252,66 juta dolar Hongkong pada 2010 lalu. Estimasi ini juga melampaui rekor dunia untuk porselen Dinasti Ming, yang saat ini dimiliki sebuah vas biru putih yang terjual seharga 168,66 juta dolar AS pada 2011.
Cangkir ayam ini mewakili puncak produksi porselen era Ming. “Pada periode ini, produksi porselen merupakan puncak karya seni yang halus,” jelas Chow.
Ditambahkannya, para dinasti Cina di kemudian hari memproduksi disain cangkir ayam itu secara besar-besaran. “Ketika Anda membeli cangkir ayam, Anda bukan hanya membeli barangnya, tapi juga mengagumi masa kerajaan selama berabad-abad untuk benda ini,” imbuhnya.
Hingga kini hanya tersisa 19 buah cangkir seperti itu di dunia dan empat di antaranya dimiliki individu pribadi. Harga porselen Cina semakin naik lantaran kelangkaan barang dan permintaan yang sangat tinggi. Sebuah mangkok porselen Ruyao berbentuk bunga yang sangat jarang terdapat, telah laku terjual seharga 208 juta dolar AS pada April 2012 lalu. Harga itu melebihi perkiraan prapenjualan hingga tiga kali lipat dan menjadi rekor baru untuk produk keramik dari era Dinasti Song Utara (960-1127).
Sekitar 3.700 barang antik dengan estimasi lebih dari 2,5 miliar dolar AS akan dijual di rumah lelang Sotheby’s Hongkong musim semi tahun ini. Hongkong muncul sebagai salah satu pusat lelang terbesar selain New York dan London. Hal ini lantaran era peningkatan perekonomian Cina dan berbagai permintaan dari para kolektor Asia, terutama para pembeli Cina daratan yang kaya raya.(yahoo/meidia)