INDRAMAYU (Pos Sore) — Kegotongroyongan yang diperlihatkan warga desa Cemara Wetan, Kecamatan Cantigi, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, membawa optimisme perekonomian masyarakat di sana yang mayoritas tergolong masih keluarga miskin secara berangsur-angsur akan membaik.
Optimisme itu muncul setelah Yayasan Damandiri yang dipimpin Prof Dr Haryono Suyono memberikan bantuan bibit rumput laut dan menyediakan kredit Tabur Puja sebesar Rp3 miliar untuk dimanfaatkan warga sekitar. Perkembangan menggembirakan dari hasil bantuan yang diberikan Damandiri, terlihat saat panen rumput laut yang dikombinasikan dengan udang dan ikan, dengan hasil yang sangat memuaskan.
Panen rumput laut dilakukan anggota Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) di Kabupaten Indramayu kemarin, disaksikan Bupati, Hj Anna Sophanah, Ketua Yayasan Damandiri yang juga mantan Menko Kesra / Taskin Prof Dr Haryono Suyono, dan mantan bupati Indramayu, Irianto alias Yance.
Rumput laut, yang ditanam di atas lahan seluas 3,5 hektar, dipanen. Sebagian di antaranya ditanam kembali untuk lahan yang lebih luas yang sudah dipersiapkan di sebelahnya. Sebagian besarnya dipasarkan di Kabupaten Purbalingga, Jateng.
Melihat kondisi guyub warganya saat mengembangkan rumput laut di Desa Cemara, Bupati Indramayu, Hj Anna Sophanah, mengaku bangga. Tak lupa Bupati menyatakan kehadiran Haryono Suyono dianggap sebagai berkah karena mampu memberikan pencerahan bagi perekonomian keluarga masyarakat di desa itu.
Tanaman ini pun akan dikembangkan lagi di desa sekitarnya, yang sudah memnyiapkan lahan air payau seluas 120 hektar.”Indramayu itu daerah pesisir dan pertanian. Maka selain tetap mempertahankan diri sebagai lumbung padi wilayah Jabar, kita terus mengembangkan rumput laut dan ikan serta udang. Faktanya, semua ini berkat bantuan Yayasan Damandiri,” kata Anna menjawab wartawan.
Di balik keberhasilan memanen rumput laut, sebenarnya Bupati ini sempat mengkhawatirkan soal buyer rumput laut. Karena itulah Anna meminta berbagai kalangan membantu di bidang pemasaran, agar rumput laut yang dipanen memiliki pangsa pasar yang luas sehingga mempercepat pengentasan kemiskinan di daerahnya.
Bupati Anna, terlihat sangat serius memanggapi saran Haryono terkait pengembangan rumput laut, antara orang kaya dan yang miskin. “Kita akan apresiasi, bagi warga miskin, akan diberikan sebagian hasil panen kemudian dititipkan kepada orang kaya yang memiliki lahan payau. Hasilnya, bisa dibagi sesuai dengan komitmen yang disepakatai. Kita akan memberikan dukungan baik melalui APBD atau kegiatan lain,” tutur Bupati.
Dalam acara panen perdana rumput laut, seorang petani, Iwan, yang sudah memiliki lahan sekitar 3 hektar, mengaku rumput laut yang dikombinasikan dengan ikan dan udang lebih menguntungkan. “Kita nggak perlu memberi makan ikan atau udang itu,” kata Iwan.
Ia mengungkapkan, hasil panen rumput laut, sudah ada yang membelinya. Artinya, pembeli, sudah banyak yang datang ke desanya untuk memanfaatkan tanaman rumput laut di wilayah lain. Setiap satu kilogram rumput laut basah, dijual Rp1.000 dan rumput laut yang kering harganya Rp7.000. “Petani yang memanen pun, bukan dibayar harian melainkan diberikan komisi sesuai dengan hasil kerja. Setiap satu kilo pemetikan petani diberikan upah Rp200/Kg, rumput laut basah dan kalau kering diberikan upah Rp1.700,” jelasnya.
Sementara, Prof Dr Haryono, yang tampak berseri saat memanen rumput laut di lahan payau milik Iwan, berjanji akan terus memberikan bantuan kepada masyarakat miskin. Baik bantuan bibit rumput laut, pelatihan berbagai kegiatan lainnya, serta mendukung penambahan modal bagi usaha kecil yang tergabung dalam Posdaya.”Ternyata, kredit murah untuk pengusaha kecil itu, NPL-nya nol. Artinya, tidak ada kredit macet atau ngemplang utang,” jelasnya.
Selain mengembangkan Posdaya dan penguatan modal bagi masyarakat yang hendak melakukan kegiatan usaha, Prof Haryono, berjanji akan mendirikan senkudaya (sentra perkulakan Posdaya). Sentra ini, sama halnya dengan pusat grosir atas berbagai kebutuhan masyarakat. “Nantinya, warung-warung kecil bisa mengambil berbagai barang kebutuhan sehari-hari di senkudaya dengan harga murah, agar tidak lagi kulakan di perkotaan,” tambahnya.
Usai memanen, Prof Dr Haryono Suyono, yang diampingi stafnya, Dr Darmadi dan Dr Mulyono, serta sejumlah pejabat Pemkab Indramayu, termasuk, mantan Bupati Indramayu, Irianto (Yance), melepas hasil panen rumput laut ke wilayah Purbalingga.(junaedi)
PENYERAHAN—Didampingi Ketua Yayasan Damandiri, Prof Dr Haryono Suyono, Bupati Indramayu, Hj Anna Sophianah, memberikan rumput laut kepada Thabrani, perwakilan perguruan tinggi di Purbalingga, di Desa Cemara, Cantigi, Indramayu, kemarin.