BOYOLALI (Pos Sore) — Bupati Boyolali Seno Samudro dituntut mundur oleh massa yang menamakan diri Barisan Merah Putih Pengging. Massa juga menuntut penangkapan Seno Kusumoharjo (kakak Bupati Seno Samudro) dan penghentian intimidasi kepada PNS di Kota Susu tersebut.
Bupati Boyolali Seno Samodro bersikap dingin dengan aksi demo tersebut. Bahkan Bupati mempersilakan jika ada yang mau demo karena itu merupakan hak yang dijamin UU. Namun, pihaknya memperingatkan supaya jalannya demo tidak sampai anarkis.
Terkait tuntutan mundur, Bupati menegaskan bahwa tidak semua tuntutan harus dipenuhi. “Silakan saja, bagi saya tuntutan itu dari segelintir orang yang belum menerima kekalahan dalam Pilkada kemarin,” ungkap Bupati.
Aksi massa, Kamis (14/3), dilakukan di depan halaman Pemkab lama, Jalan Merbabu. Massa sempat melakukan orasi sebentar dan terhenti karena hujan turun. Setelah sempat mereda, massa melakukan long march menuju ke Kantor Kejaksaan di Jalan Pandanaran.
Di depan kantor kejaksaan, tepatnya di tengah Jalan Pandanaran, mereka kembali melakukan orasi. Kondisi ini membuat petugas harus mengalihkan arus lalu lintas karena jalur tertutup massa.
Setelah melakukan orasi di depan Kejaksaan, massa melanjutkan aksinya di depan kantor bupati Boyolali, Kemiri. Di lokasi tersebut, sudah dijaga ratusan petugas Polres Boyolali yang melakukan pagar betis.
Sementara massa juga membentangkan spanduk yang bertuliskan tiga tuntutan, yaitu Bpati Seno Samudro harus mundur dari jabatannya, tangkap Seno Kusumohardjo dan hentikan intimidasi PNS.
“Kita beri waktu satu bulan, bila tidak ditanggapi, maka kami akan membawa massa yang lebih besar lagi,” ungkap salah satu peserta, M Budiyanto. (dra)