JAKARTA, PosSore — Dalam upaya mendukung program pemerintah untuk menyerap gabah dan beras hasil produksi petani dalam negeri, Perum Bulog telah menyiapkan sejumlah langkah strategi menjelang masa panen raya. Dengan memperhatikan kondisi di lapangan, Bulog berkoordinasi secara intensif dengan Dinas Pertanian di setiap wilayah serta mitra kerja pengadaan untuk memastikan penyerapan gabah berjalan lancar dan optimal.
Mokhamad Suyamto, Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog, menjelaskan, Bulog telah memulai pemantauan terhadap titik-titik panen yang sudah berlangsung di beberapa daerah. “Tim kami di lapangan sudah memiliki data prakiraan panen dari Badan Pusat Statistik (BPS) serta data luas tanam dari Dinas Pertanian, yang terus kami pantau perkembangannya,” katanya di Jakarta Sabtu (11/1).
Suyamto juga menambahkan bahwa meskipun penyesuaian Harga Pokok Pembelian (HPP) gabah dan beras masih menunggu keputusan resmi yang akan diumumkan pada 15 Januari 2025 , Bulog telah mempersiapkan titik-titik pembelian gabah petani. Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan infrastruktur pengolahan yang dimiliki Bulog, seperti Sentra Pengolahan Padi dan Sentra Pengolahan Beras, serta bekerja sama dengan mitra penggilingan.
Menargetkan penyerapan gabah sebanyak 3 juta ton pada tahun 2025, Bulog juga membentuk Tim Jemput Gabah untuk mengoptimalkan penyerapan di lapangan. Tim ini memastikan penyerapan dapat dilakukan secara masif dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Kami akan berupaya untuk memenuhi target penyerapan sebagai bentuk komitmen kami dalam mendukung program pemerintah, tentunya diperlukan koordinasi yang baik bagi setiap pemangku kepentingan kami di seluruh wilayah kerja Bulog” tambah Suyamto.
Dalam rangka menjaga stabilitas harga, Bulog ikut merespons isu turunnya harga gabah di Sumatera Selatan. Bersama pemangku kepentingan setempat, seperti Dinas Pertanian dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), Bulog telah melakukan pengecekan langsung di lokasi yang dimaksudkan untuk memastikan penyerapan berjalan sesuai peraturan yang ada.
“Kami terus melakukan pemantauan di titik-titik panen yang sudah berjalan dan berupaya memenuhi target penyerapan sebagai bentuk komitmen kami dalam mendukung program pemerintah,” tambah Suyamto. ( aryodewo )