LAHORE — Sungguh mengenaskan. Seorang bocah laki-laki berusia sembilan bulan pekan lalu diadili di persidangan atas tuduhan merencanakan pembunuhan, mengancam polisi dan ikut campur urusan negara. Bayi bernama Muhammad Mosa Khan termasuk salah satu dari 30 orang yang terjerat tuduhan setelah polisi melakukan razia untuk menangkap pencuri gas di Kota Lahore, demikian laporan dari website The News.
Menurut polisi, para tersangka mencoba membunuh aparat dengan lemparan batu bata. Namun suratkabar Times of India yang mengutip pernyataan ayah bayi mengatakan kelompok itu sedang memprotes kekurangan listrik di wilayah mereka.
Kasus ini berawal pada 1 Februari lalu ketika beberapa polisi dan seorang juru sita pergi ke sebuah rumah dengan harapan bisa mendapatkan uang pembayaran tagihan gas, ujar Atif Zulfikar Butt, seorang pejabat polisi senior di Lahore. Saat itulah terjadi perkelahian. Ayah bayi bersama seorang putranya yang sudah remaja dan beberapa tetangganya melempar batu bata hingga mencederai beberapa petugas. Sebagian korban luka parah. Petugas segera menggeledah isi rumah dan mencari pelakunya. Para pelaku akhirnya dikenai tuduhan pembunuhan.
Belum jelas mengapa bayi itu ikut dituduh. Yang pasti, ia ikut hadir dalam persidangan Rabu lalu. “Polisi telah mengajukan tuduhan penangkapan salah dan membawa bayi tak bersalah ke ruang sidang,” ujar pengacara keluarga Irfan Tarar.
Bayi itu hadir di ruang sidang dan duduk di pangkuan ayahnya dan tampak asyik menyedot botol minuman. Ayahnya termasuk tertuduh. Batita ini akhirnya mendapat uang jaminan dan kasusnya ditangguhkan hingga 13 April nanti. Tuduhan pembunuhan terhadap bayi itu membuat Menteri Besar wilayah Punjab, Muhammad Shahbaz Sharif merasa prihatin. Ia pun minta klarifikasi dari inspektur jendral kepolisian dan menuntut “tindakan tegas” terhadap para aparat yang mendaftarkan kasus itu ke pengadilan. Seorang asisten superintendent yang mengajukan tuduhannya ke pengadilan akhirnya diskors.(bbc/cnn/meidia)