JAKARTA (Pos Sore) – Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, mengungkapkan, menjelang Pemilu saat ini, kondisi peredaran uang palsu juga akan diawasi dengan ketat, sehingga tidak makin meningkat. BI mengikuti kondisi saat Pemilu selama 5 tahun, kondisinya tetap sama, terukur dan terawasi dengan baik.
“Tetapi yang kita siapkan dan paling utama adalah pada saat hari raya. Secara umum peredaran uang terkendali, kemarin terkait uang palsu sebetulnya rasio uang palsu memang cukup meningkat, tetapi tidak besar dan kita sudah sikapi,” kata Agus Marto, usai menerima penghargaan kearsipan dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), di kantornya, Senin (17/3).
Menurut data BI, pada Januari 2014 ini jumlah peredaran uang palsu yang ditemukan BI mencapai 11.720 lembar. Jumlah ini meningkat dibandingkan periode yang sama pada tahun 2013 yang mencapai 9.746 lembar. Bahkan meningkat bila dibandingkan Januari 2012 yang jumlahnya 7.696 lembar.
“Kita mesti bedakan uang palsu dengan penipuan pembayaran. Kalau ada yang tidak membayar atau menggunakan uang monopoli untuk membayar itu termasuk kategori penipuan. Tetapi uang palsu yang memalsukan uang itu memang sedikit naik dibandingkan tahun 2013, dibandingkan tahun 2012. Tetapi terkendali,” paparnya. (tety)