17/11/2025
AktualKesraNasional

Bertepatan dengan Hari Kartini, Kongres Wanita Indonesia Luncurkan e-Library Kowani

JAKARTA (Pos Sore) — Laman kepustakaan Kongres Wanita Indonesia (Kowani) atau e-Library Kowani kini resmi bisa diakses masyarakat di alamat https://kepustakaan-kowani.perpusnas.go.id. Peluncurannya dilakukan bertepatan dengan peringatan Hari Kartini, Rabu (21/4/2021), di gedung Perpustakaan Nasional RI, Jakarta.

Laman Kepustakaan Kowani ini berisi informasi terkait rekam jejak dan perkembangan perjuangan perempuan Indonesia dari jaman penjajahan hingga kini secara lengkap. Sejumlah organisasi dunia akan ambil bagian untuk memperkaya laman Kepustakaan Kowani.

Pengunjung juga dapat memperoleh informasi seputar tokoh perempuan Indonesia, sejarah perjuangan perempuan Indonesia, ratusan e-book, foto-foto tempo dulu, masa sekarang, dan lainnya.

Peluncuran e-library Kowani tersebut bersamaan dengan penandatangan MoU Kowani dengan Perpustakaan Nasional RI dan dilanjutkan dengan webinar bertema ‘Ibu Bangsa sebagai Garda Terdepan Mewujudkan Literasi Untuk Kesejahteraan’.

Dalam webinar yang dimoderatori Rudi Hernanda, Koordinator Pengembangan Budaya Bangsa Perpustakaan Nasional, ini menghadirkan pembicara Ketua KowaniDr. Marlinda Irwanti Poernomo, Wakil Ketua Komisi X DPR Hetifah Syaifudian, dan Ketua Umum Pengurus Pusat Forum Taman Bacaan Masyarakat Opik, S.Pd, M.Pd.

Giwo mengatakan, kehadiran laman kepustakaan Kowani ini menambah sejarah perjalanan organisasi federasi tertua dan terbesar itu. Kepustakaan ini sudah direncanakan lama, yaitu dari masa kepemimpinan periode lalu.

“Tetapi ternyata proses mencari mitra yang memiliki visi dan misi yang sama yaitu mencerdaskan bangsa, membutuhkan waktu,” ujarnya.

Keinginan ini baru dapat direalisasikan dengan adanya koordinasi antara Bidang Iptek Seni Budaya Kowani dengan Perpustakaan Nasional yang sangat
responsif untuk diajak berkolaborasi, serta melibatkan organisasi anggota yang dimiliki oleh Kowani juga BKOW dan GOW.

Kowani hadir memberikan kontribusi untuk
mewujudkan satu agenda prioritas nasional yaitu revolusi mental dan pembangunan kebudayaan dengan sasaran peningkatan budaya literasi, inovasi, dan kreativitas bagi terwujudnya masyarakat berpengetahuan dan berkarakter.

Dikatakan, e-library Kowani ini bisa menjadi rujukan dan pusat informasi tentang perjuangan dan kiprah perempuan Indonesia.

Perempuan Indonesia memiliki perjalanan sejarah yang sangat panjang sejak jaman sebelum kemerdekaan. Organisasi perempuan pun bertumbuhan di mana-mana dengan latar belakang dan kelompok masyarakat yang berbeda.

Sayangnya, dari 489 ribu organisasi ternyata tak satupun yang terdata dan terdokumen dengan baik. Kowani pun berinisiatif mendokumentasikan aktivitas organisasi perempuan yang ada melalui laman e-liberary Kowani yang terbuka untuk umum dan bisa diakses oleh siapa saja.

Dengan adanya kepustakaan organisasi federasi yang membawahi 97 organisasi perempuan di Indonesia dengan 87 juta anggota tersebut, juga bisa menjadi sumber pengetahuan bagi generasi sekarang, generasi milenial atau generasi Z terkait sejarah perjuangan perempuan Indonesia, kiprah perempuan Indonesia dan berbagai topik lainnya.

Giwo menyadari tingkat literasi perempuan Indonesia masih rendah. Padahal literasi memiliki dampak yang multiplayer khususnya bagi perempuan sebagai pendidik pertama dan utama anak-anak generasi masa depan.

Menurutnya, kegemaran membaca masyarakat adalah faktor penting dari penguatan budaya baca dan literasi untuk mewujudkan masyarakat berpengetahuan, inovatif, kreatif dan berkarakter.

Kuatnya budaya literasi di seluruh
sendi-sendi kehidupan masyarakat tidak hanya berpengaruh dalam memberdayakan
masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup, tetapi berdampak pada peningkatan
kesejahteraan, baik individu, keluarga maupun masyarakat.

Karena itu, melalui laman Kepustakaan Kowani, Giwo berharap perempuan Indonesia dapat belajar dan memperoleh ilmu pengetahuan tentang berbagai hal. Dengan membuat perempuan cerdas, maka akan berdampak pada tingkat kesejahteraan masyarakat Indonesia.


Sementara itu, Kepala Perpustakaan Nasional RI Muhammad Syarif Bando dalam sambutannya mengatakan pendidikan adalah buah perjuangan seorang ibu. Karena itu, menguatkan perempuan melalui literasi akan memiliki dampak yang luar biasa bagi generasi muda Indonesia.

Menurutnya, Kowani sebagai ibu bangsa memiliki peran dan andil besar bagi perjuangan bangsa ini. Dan untuk membuat perempuan lebih maju, salah satunya adalah dengan meningkatkan literasi yang menjadi kunci kemajuan sebuah bangsa.

“Tak ada kemajuan yang diraih oleh suatu bangsa tanpa ada literasi, dan perempuan Indonesia sebagai pendidik utama dan pertama dalam keluarga harus memiliki literasi yang baik. Itu mengapa kami sangat mendukung peluncuran laman Kepustakaan Kowani ini,” kata Syarif Bando.

Ia mengatakan Perpustakaan Nasional memiliki koleksi buku hingga jutaan ekseplar. Buku-buku tersebut bisa diakses baik secara fisik maupun e-book secara gratis.

“Saya berharap ibu-ibu khususnya anggota Kowani untuk memasang aplikasi iPusnas di telepon genggam masing-masing. Tujuannya agar bisa mengurangi intensitas anak main game,” katanya.

Aplikasi iPusnas ini adalah satu aplikasi perpustakaan digital yang dilengkapi dengan sosial media dan dapat diakses melalui Smartphone, Tablet, dan PC berbasis Android, IOS dan Windows. Terdapat ribuan judul e-book dari penerbit Indonesia dengan berbagai kategori bidang keilmuan yang dapat diunduh untuk dipinjam dan dibaca pemustaka. (tety)

Leave a Comment