-0.1 C
New York
02/12/2024
Aktual

Berdayakan Ekonomi Umat dengan Program Ritel

JAKARTA (Pos Sore) – Untuk memakmurkan umat diperlukan program ekonomi yang nyata. Karenanya, Lembaga Ekonomi Umat (LEU) memilih memberdayakan umat melalui program ritel. Dengan memiliki jaringan ritel, umat atau UMKM dapat menyebarkan semua produknya.

Ketua Umum LEU Bambang Wijonarko, mengatakan, cara itu bagian dari upaya mewujudkan kemandirian dan kedaulatan ekonomi di kalangan umat. Karena selama ini ekonomi umat diolah-olah berjalan sendiri tanpa perlindungan dari pemerintah.

“Sementara yang kuat-kuat justru mendapat banyak fasilitas, termasuk bagaimana konglomerat bias menguasai berjuta-juta hektar lahan,” tukasnya pada pembukaan Sarasehan Ekonomi Umat: Kemandirian dan Keadilan Ekonomi Umat yang diadakan LEU, di Jakarta, belum lama ini.

Pihaknya, kata dia, juga ingin mengawal bagaimana regulasi pemerintah dapat disinergikan ke dalam program pemberdayaan ekonomi umat. Ia optimistis terhadap regulasi, tapi ternyata tidak aplikatif bagi umat. Karena itu, LEU diharapkan jadi mitra strategis pemerintah dan solusi bagi umat untuk membangun gerakan ekonomi.

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma’ruf Amin mengungkapkan saat ini potensi umat dikapitalisasi oleh pihak lain, bahkan oleh luar negeri. “Karena itu, saya berharap umat harus kita kapitalisasi sendiri untuk mewujudkan kedaulatan bangsa,” kata Ma’ruf.

Dia mengungkapkan, di masa lalu, program pemerintah berorientasi pada program tricle down effect. Artinya pundi-pundi ekonomi yang dikuasai para konglomerasi dapat menetes ke bawah ke kalangan UMKM. “Tapi nyatanya tidak. Para konglomerat justru mencetak alfamart dan indomart untuk mengkapitalisasi umat,” ujarnya.

Itu sebabnya, MUI menginisiasi diadakannya Kongres Ekonomi Umat (KEU) pada Oktober 2017 yang melahirkan Lembaga Ekonomi Umat (LEU). “Jadi LEU hadir untuk menjawab tantangan tersebut, yaitu membalik agar umat tidak lemah, malas, dan selalu dililit utang.” (tety)

Leave a Comment