JAKARTA, PosSore — Perusahaan Umum (Perum) Bulog memperkenalkan inovasi terbarunya dalam bidang pelayanan masyarakat: Bulog Intelligent Assistant, atau lebih dikenal dengan sebutan Bella. Acara peluncuran Bella ini dihadiri berbagai kalangan, mulai dari masyarakat umum hingga para awak media karena berlangsung dalam acara Car Free Day (CFD) yang berlangsung di depan Plasa FX Senayan, Ahad (4/8).
Direktur Bisnis Perum Bulog, Febby Novita, menjelaskan bahwa Bella merupakan contact center terbaru yang dirancang untuk menjadi pusat informasi terintegrasi bagi masyarakat. “Nama Bella dihadirkan agar seluruh masyarakat Indonesia tidak bingung dan hanya perlu menghubungi satu nomor saja yaitu 08111967016,” kata Febby saat menjelskan kepada awak media.
Febby mengungkapkan bahwa Bella tidak hanya berfungsi sebagai pusat informasi produk dan layanan Bulog, tetapi juga menyediakan informasi terkait transformasi yang sedang dilakukan Bulog, proses rekrutmen, serta operasional perusahaan. Dengan begitu masyarakat dapat menghubungi Bella untuk berbagai keperluan, termasuk memberikan masukan, mengajukan komplain, atau menyampaikan apresiasi.
Dengan adanya Bella, Bulog berharap dapat meningkatkan keterbukaan dan interaksi dengan masyarakat, serta mendukung proses transformasi yang sedang berlangsung di perusahaan. “Sekarang Bulog itu terbuka karena kita sedang bertransformasi,” tegas Febby, yang merupakan lulusan S2 Manajemen dan Bisnis di Institut Pertanian Bogor (IPB) 2016.
Pada kesempatan tersebut Febby Novita juga memperkenalkan produk beras terbaru dari Bulog yang diberi nama Punokawan. Produk ini diproses di sentra penggilingan padi Bulog, dari gabah yang diambil langsung dari sawah. “Punokawan ini khusus, berasal dari pabrik penggilingan Bulog sendiri. Kami membeli gabah dari sawah, membawanya ke sentra penggilingan, dan memprosesnya menjadi beras Punokawan,” tutur Febby.
Produk beras Punokawan sudah tersedia di beberapa daerah seperti Subang dan Karawang di Jawa Barat, Kendal dan Sragen di Jawa Tengah, serta Magetan, Jember, Banyuwangi, dan Bondowoso di Jawa Timur. Punokawan juga sudah hadir di Sumbawa dan Lampung. Bulog sendiri kata Febby sampai terkejut dengan responsnya penyebaran produk Punokawan yang begitu cepat. “Di Sumbawa, misalnya, beras ini laku cepat dalam waktu dua minggu,” kata Febby.
Punokawan memiliki beberapa keunggulan seperti tidak menggunakan pemutih, pulen, dan diproduksi dari petani Indonesia. “Taste-nya juga disesuaikan dengan selera orang Indonesia. Namun, pihak Bulog juga tetap mempertimbangkan selera lokal. Di Sumatra, seperti Riau dan Padang, itu masyarakatnya tak begitu suka beras pulen. Masyarakat maunya beras itu yang sedikit pera-pera gitu,
Untuk menjaga kualitas dan konsistensi Punokawan, Bulog saat ini sedang mempertimbangkan untuk mengembangkan brand baru jika diperlukan. “Kita lihat saja nanti apakah mungkin pengembangan kita akan bikin brand satu lagi supaya ada peranya,” jelas Febby.
Direktur Bisnis Perum Bulog, Febby Novita, juga menegaskan bahwa Bulog tetap berkomitmen menjaga stok beras sesuai dengan ketetapan Badan Pangan Nasional (Bapanas) sebesar 1,8 juta ton. Stok ini merupakan bagian dari upaya Bulog dalam memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat Indonesia, terutama dalam situasi darurat atau kekurangan pasokan.
Selain menjaga stok yang telah ditetapkan, Bulog juga memiliki sisi komersial yang berfokus pada penjualan produk-produk unggulan seperti beras Punokawan. Produk ini diolah langsung dari gabah yang dibeli dari petani lokal dan diproses di sentra penggilingan padi Bulog, menjamin kualitas dan kesegaran beras yang dijual kepada konsumen. Febby menjelaskan bahwa pendekatan komersial ini tidak hanya membantu meningkatkan pendapatan perusahaan tetapi juga mendukung kesejahteraan petani lokal.
Dengan mempertahankan keseimbangan antara kewajiban menjaga stok beras nasional dan kegiatan komersial, Bulog terus bertransformasi untuk meningkatkan pelayanan dan interaksi dengan masyarakat. Langkah ini diharapkan dapat mendukung ketahanan pangan nasional sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi berbagai pihak yang terlibat dalam rantai pasokan beras.
Dengan berbagai inovasi ini, Bulog menunjukkan komitmennya untuk terus bertransformasi dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Indonesia. Peluncuran Bella dan produk beras Punokawan adalah langkah nyata dalam upaya tersebut. (aryo)