“Bango percaya hal ini harus tetap bisa dijalani dengan cara yang nikmat agar kita bisa menekuninya secara berkelanjutan,” ucapnya.
Terkait asupan gula, Indonesia saat ini tercatat sebagai negara dengan konsumsi gula terbesar ke-6 di dunia, yaitu mencapai 7,8 juta metrik ton/tahun .
Bahkan Survei Sosial Ekonomi Nasional BPS tahun 2021 menunjukkan, 47,9 juta penduduk Indonesia masih mengonsumsi gula secara berlebihan.
Dokter Spesialis Gizi Klinik dr. Diana Felicia Suganda, M.Kes, Sp.G.K, menekankan, mengonsumsi makanan dan minuman dengan gula berlebih dapat menimbulkan berbagai risiko penyakit.
Seperti penyakit diabetes mellitus tipe-2 (DM tipe-2). Penyakit ini bahkan tidak memandang usia.
Ia mengungkapkan penderita DM tipe-2 justru lebih didominasi oleh kelompok usia produktif (52,1%), dibandingkan kelompok usia lanjut (48,9%) .
Selain faktor gaya hidup sedentary atau kurang gerak, penyakit ini sangat erat kaitannya dengan pola konsumsi yang tidak sehat. Termasuk makanan dan minuman yang mengandung gula berlebih.
Dikatakan, saat seseorang terlanjur terkena diabetes, ia sebenarnya dapat tetap hidup sehat dan produktif. Asal, konsisten menerapkan kebiasaan mengatur asupan dan pola makan terbaik.
Yaitu dengan mengontrol kadar gula dalam darah, disertai gaya hidup aktif. Tapi bagaimanapun, mencegah tentunya lebih baik daripada mengobati.
“Faktanya sekitar 90% kasus DM tipe-2 bisa dicegah dengan pola hidup sehat . Jadi, kebiasaan baik ini juga penting dilakukan oleh mereka yang ingin terhindar dari risiko penyakit diabetes,” lanjut dr. Diana.