22/03/2025
Aktual

Australia Gelar Kampanye Kebencian Islam di Internet

SIDNEY (Pos Sore) — Sebuah kelompok kanan jauh Australia belakangan ini makin meningkatkan kampanye kebencian terhadap masyarakat muslim.

Mereka mendorong para pendukungnya untuk memotret para wanita muslim berjilbab yang berada di tempat umum dan menggunakan foto itu sebagai bagian dari kampanye kebencian dengan mengunduhnya di internet.

“Saya sedang dalam perjalanan menuju tempat kerja seperti biasanya,” ujar seorang ibu tiga anak yang mengalami penghinaan setelah dirinya difoto saat berada di dalam kereta api.  Sejak itu, ia telah dipermalukan karena fotonya muncul dalam berbagai posting di Facebook dengan berbagai

“Teman-teman bilang bahwa foto saya ada di halaman Facebook Liga Pertahanan Australia (ADL). Ketika melihat foto itu, saya sangat kaget.”

“Teman-teman bilang bahwa foto saya ada di halaman Facebook Liga Pertahanan Australia (ADL). Ketika melihat foto itu, saya sangat kaget,” ujarnya.

Wanita Muslim ini salah satu korban kampanye kebencian online ADL dengan sasaran para wanita muslim berjilbab atau memaka burka untuk menjadi bahan ejekan di media sosial.

ADL kini beralih ke media sosial untuk berkampanye menentang komunitas muslim di Australia. “Saya serukan berakhirnya Islam di negeri kami dan juga dunia,” tandas Ralph Cerminara, salah satu pemimpin ADL dalam postingan di Facebook.

Setelah mengalami penghinaan di publik, ibu muslim ini terpaksa ambil cuti stres dari kantornya dan mencari konseling.

Foto ibu ini di halaman Facebook ADL disertai dengan berbagai komentar cacian dari para pengikutnya.

“Setelah mengalami penghinaan di publik, ibu muslim ini terpaksa ambil cuti stres dari kantornya dan mencari konseling.”

Khawatir akan keselamatannya, ia mendatangi Asosiasi Wanita Muslim untuk minta bimbingan. “Mengapa mereka menyerang kaum wanita dan memotretnya tanpa izin?” tanya Maha Abdo dari Asosiasi Wanita Muslim.

“Apakah tindakan itu rasis atau bukan, masalahnya bukan lagi tentang itu, tapi tentang pengaruh kata-kata mereka dan reaksi mereka pada orang-orang kebanyakan,” tambahnya.

Ketika ADL meningkatkan serangan terhadap minoritas muslim, para ulama meminta umatnya untuk menghindari kekerasan dan bersikap toleran.

Para pemimpin ADL juga menolak minta maaf karena telah melanggar hukum. Tujuan utama ADL adalah melarang Islam dan mempertahankan budaya dan rakyat Australia dengan segala cara.

Menanggapi meningkatnya gelombang kampanye kebencian ADL, Organisasi Kepolisian dan Keamanan Australia (ASIO) meluncurkan investigasi besar-besaran di tengah tekanan dari masyarakat muslim.

“Kami tidak akan mentolerirnya dan kami akan berbuat sesuatu untuk menanganinya,” tegas Wakil Komisaris Polisi New South Wales (NSW) ick Kaldas.

“Kami tidak akan mentolerirnya dan kami akan berbuat sesuatu untuk menanganinya.”

Didirikan pada 2009, ADL yang merupakan afiliasi dari Liga Pertahanan Inggris, terdaftar sebagai LSM yang memperkuat sentimen anti-Islam di negeri kangguru.

Serangan terkini ADL terhadap orang muslim termasuk menguntit dan memotret wanita muslim di angkutan umum, mencaci-maki orang muslim yang berada di jalan-jalan di Sidney, memasang poster anti-Islam di luar masjid dan bahkan ancaman untuk meledakkan sekolah Islam.

Orang muslim sudah ada di Australia lebih dari 200 tahun. Mereka mewakili 1,7 persen dari 20 juta jiwa. Islam adalah agama terbesar kedua setelah kristen.(onislam/meidia)

Leave a Comment