Sebenarnya tak ada istilah ‘ASI kering’. Menurut dr. Sonia Wibisono, semua wanita yang habis melahirkan pasti memproduksi ASI, sebagaimana Tuhan menciptakan kesempurnaan itu. Tinggal bagaimana perempuan menerapkan pola hidup sehat.
“Semua wanita tidak mungkin ‘susunya kering’. Mengapa ASI tidak ke luar? Karena selama masa kehamilan dan sehabis melahirkan, perempuan kurang mengonsumsi kacang-kacangan, terutama kacang kedelai dan kacang ijo,” papar dr. Sonia, dalam acara Healthy Talk & Cooking Show bertema ‘Enjoy Be Young’, di Pisa Kafe, Rabu (26/2).
Menurutnya, kacang-kacangan sangat sehat bagi tubuh. Jika terbiasa mengonsumsi kacang kedelai dan olahannya, dapat memperlancar ASI, sebagai antioksidan. Sebaga pelancar ASI, kacang kedelai mengandung phytoestrogen yang dapat membantu ibu menyusui memproduksi ASI yang melimpah. Terutama bagi ibu menyusui yang bekerja.
“Wanita sekarang ini kan sangat aktif. Saat bekerja, biasanya produksi ASI akan sedikit berkurang. Kita bisa mengakalinya dengan memperbanyak konsumsi kacang kedelai,” ujarnya.
Tak hanya memperlancar ASI, kandungan phytoestrogen dalam kacang kedelai juga membantu menambah hormon estrogen pada wanita lanjut usia yang mulai mengalami menopause.
Saat mengalami menopause biasanya kandungan estrogen pada wanita mulai menurun. Hal inilah yang meningkatkan penyakit jantung. “Wanita itu pada dasarnya lebih terlindung dari penyakit jantung karena memiliki hormon estrogen yang lebih banyak dari pria. Tapi saat menopause, hormon tersebut cenderung berkurang,” ungkapnya.
Sedangkan kandungan saponinnya, mampu berfungsi sebagai antioksidan, mencegah penuaan dini dan meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu, kandungan isoflavonnya juga dapat memacu peningkatan kadar superoxide dismutase (SOD) dalam darah, sehingga aktivitasnya sebagai antioksidan enzimatis meningkat. (tety)