JAKARTA (Pos Sore) — Independensi media massa kini dihadapkan pada ujian berat seiring dengan pertarungan partai-partai politik untuk menuju kursi di parlemen maupun kursi RI-1. Pemilik media saat ini rata-rata adalah para petarung dalam ring politik. Akibatnya insan media yang berada di bawah bendera perusahaan mereka menjadi kebingungan dan nyaris tidak bisa melakukan fungsi sosial kontrol yang menjadi tanggung jawabnya.
Sebut saja persaingan untuk menuju RI-1 yang berdampak pada hengkangnya para petinggi redaksi Viva.co.id yang notabene adalah milik keluarga Bakrie. Dikabarkan pengelola redaksi media online itu ramai-ramai mengundurkan diri menyusul pro dan kontra pemasangan iklan Jokowi dan PDIP di media tersebut.
Uni Lubis Pimred Viva.co.id misalnya menyatakan mundur dari perusahaan media milik keluarga Bakrie meskipun iklan tersebut sudah dihapus. Keputusan CEO Ardie Bakrie tidak disambut baik oleh para petinggi redaksi di Vivanews.
Bukan hanya Uni Lubis, wakilnya Nezar Patria, serta para redaktur senior sudah mengajukan resign (mengundurkan diri) pekan ini. Sebuah sumber yang tidak mau disebut namanya mengatakan akan menyusul pengunduran diri sejumlah wartawan juga dalam waktu dekat. Ardie Bakrie, belum bisa dihubungi berkaitan dengan kabar tersebut.
Sebagaimana diketahui, dalam laman Kompasiana disebutkan bahwa Chief Executive Officer (CEO) atau Presiden Direktur TVOne dan Viva.co.id, Anindra Ardiansyah Bakrie atau biasa disapa Ardie Bakrie marah ketika mebgetahui medianya digunakankan untuk pemasangan iklan Jokowi dan PDI Perjuangan, Kamis malam (3/4).
Akibatnya, dia pun mengirimkan e-mail teguran untuk mengganti iklan itu. Dia juga meminta sejumlah petinggi redaksi untuk mundur, jika tak mau menerima kebijakan tersebut. Dalam laman tersebut juga disebutkan, Ardie Bakrie menunggu surat pengunduran diri itu dibuat sebelum ayam berkokok. (hasyim)