JEPARA, PosSore — Antonius Suhandoyo, Wakil Ketua Umum Bidang Produksi dan Sumber Daya Manusia Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), tak pernah berhenti terinspirasi oleh dunia mebel. Direktur PT Karya Anugerah Gemilang ini mengungkapkan bahwa inovasi tanpa henti dalam industri tersebut selalu menjadi daya tarik baginya. “Mebel itu seperti kehidupan manusia, dinamis, terus berkembang, dan selalu menuju kesempurnaan,” ujarnya.

Perusahaan yang ia kelola, PT Karya Anugerah Gemilang, dikenal memproduksi furnitur outdoor dan indoor. Namun, produk outdoor menjadi andalan utama, baik untuk pasar lokal maupun ekspor. Untuk pasar lokal, furnitur outdoor sering dipesan oleh hotel-hotel, sementara ekspor dilakukan dengan merek “Seven Degree” ke berbagai negara seperti Amerika Serikat, Prancis, Belanda, Belgia, dan Inggris.
Di balik kesuksesan ekspor tersebut, Jepara menjadi pusat produksi. “Pabrik kami memiliki 40 hingga 100 karyawan yang mampu mengerjakan dua hingga tiga kontainer setiap bulannya,” jelas Antonius. Ia menambahkan bahwa sebagian besar produk yang dihasilkan adalah desain eksklusif yang dirancang khusus oleh para pembeli atau desainer.
Antonius memegang teguh prinsipnya untuk melayani dengan sepenuh hati. Filosofinya sederhana namun mendalam: “Jika setiap kita memberi, maka setiap kita akan menerima.” Prinsip ini ia terapkan dalam setiap aspek bisnisnya, termasuk menjaga hubungan baik dengan pembeli dan memberikan layanan purna jual yang memuaskan, seperti garansi produk.
Di dunia bisnis yang penuh persaingan, Antonius menekankan pentingnya menjaga kepercayaan klien, terutama dengan tidak mereproduksi desain yang sama tanpa izin. “Komitmen itu harus dijaga, karena kepercayaan adalah kunci dalam bisnis,” tegasnya.
Kisah perjalanan Antonius di dunia mebel bermula pada masa sulit tahun 1997, saat krisis moneter melanda. Sebagai lulusan teknik, ia sempat bekerja di sektor konstruksi sebelum akhirnya melirik industri furnitur. Kariernya dimulai sebagai Merchandise Production Manager di Ethnicraft N.V, tempat ia mengenal seluk-beluk produksi dan ekspor berbagai produk, termasuk furnitur.
Pada awal kariernya di tahun 1997, Antonius Suhandoyo muda menghadapi tantangan besar karena dunia sedang mengalami resesi global, termasuk Indonesia yang tengah terpuruk secara ekonomi. Sebagai lulusan Teknik Sipil, ia berusaha mencari pekerjaan sesuai latar belakang pendidikannya. Salah satu pengalaman awalnya adalah bekerja di PT Citra Marga Nusapala Persada (CMNP), tempat ia terlibat dalam pembangunan proyek jalan layang tol Ancol.
Namun, sebelum bergabung di CMNP, Antonius juga sempat bekerja di sebuah perusahaan konsultan sebagai junior engineering. Sayangnya, krisis moneter yang melanda Indonesia memaksa perusahaan tersebut melakukan pengurangan karyawan, sehingga ia harus menghentikan pekerjaannya di sana.
Meski situasi ekonomi sulit, pengalaman-pengalaman tersebut menjadi awal perjalanan Antonius yang kelak membentuk fondasi penting dalam kariernya. Dari krisis itu, ia belajar bertahan dan mencari peluang, yang akhirnya membawanya beralih ke industri furnitur di kemudian hari.
Pada tahun 1998, ia menerima tawaran bekerja di Ethnicraft, sebuah perusahaan besar di industri mebel. Di sinilah ia mendalami pengetahuan tentang material dan desain, yang ternyata sangat relevan dengan latar belakang pendidikannya. Namun, perjalanan di perusahaan itu terhenti pada tahun 2001 karena ketidaksepahaman.
Tidak menyerah, Antonius kemudian bergabung dengan PT Kota Jati Furindo pada 2001 hingga 2013. Di perusahaan tersebut, ia menunjukkan kemampuan manajerialnya sebelum akhirnya diminta mengelola PT Karya Anugerah Gemilang, yang sebelumnya merupakan anak perusahaan Kota Jati Furindo.
Antonius percaya bahwa untuk bertahan di industri mebel, seorang pengusaha harus tangguh dan tidak mudah mengeluh. Namun, ia juga menyoroti hambatan yang sering dihadapi, seperti regulasi pemerintah yang kurang mendukung hingga perilaku oknum yang memanfaatkan posisi mereka untuk kepentingan pribadi. “Ini sering kali meruntuhkan idealisme pengusaha,” keluhnya.
Ia berpesan kepada rekan-rekan di HIMKI untuk tetap kuat dan bangga dengan kejujuran. Menurutnya, integritas adalah kunci agar industri mebel Indonesia dapat terus berkembang dan bersaing di pasar global.
Hari ini, Antonius Suhandoyo tidak hanya menjadi pemimpin yang dihormati di HIMKI, tetapi juga seorang pengusaha yang berhasil menginspirasi banyak orang melalui komitmen, kejujuran, dan semangat untuk terus belajar. Di balik furnitur yang ia hasilkan, terdapat kisah perjuangan yang tak kenal lelah, penuh dedikasi, dan sarat nilai-nilai kehidupan. (aryodewo)
