3.8 C
New York
03/12/2024
Aktual Jabodetabek Khazanah

Anis Byarwati Tekankan Pentingnya Konsep Diri Seorang Dai’yah

JAKARTA (Pos Sore) — Anggota DPR RI Fraksi PKS dari Daerah Pemilihan Jakarta Timur, Anis Byarwati, menyampaikan, peran seorang dai’yah adalah mengokohkan basis sosial masyarakat dengan berdakwah dan terus bergerak menyampaikan nilai-nilai Islam.

“Dai’yah wajib menyiarkan dakwah ke setiap unsur dari berbagai lapisan masyarakat, agar bangunan masyarakat Islam tegak utuh, sehingga kita semua dapat mewujudkan implementasi ajaran Islam dalam kehidupan, itulah peran utama dai’yah,” ujarnya.

Anis mengemukakan itu pada acara Diklat Pengelola Majelis Taklim FORSITMA Jakarta Timur, Minggu, 3 April 2022. Acara diselenggarakan oleh Forum Silaturahim Majelis Taklim (FORSITMA) DPD PKS Jakarta Timur.

Kegiatan yang diadakan secara hybrid ini dihadiri oleh sekitar 100 ustadzah dan pengelola Majelis Taklim dari berbagai wilayah di Jakarta Timur.

Turut hadir Ketua PUI DKI Jakarta, Ustad Gunadi, FKMT Jakarta Timur, Ustadzah Misani Rismiyati, dan segenap pengurus FORSITMA Jakarta Timur.

Anis menjadi salah satu narasumber. Ia menyampaikan tema bertajuk Peran dan Konsep Diri Seorang Dai’yah.

Anggota Komisi XI DPR RI itu menjelaskan, Indonesia negara besar. Untuk itu perlu adanya empat basis yang diperkuat secara seimbang agar dapat mengelola negara denga baik.

Jika digambarkan secara piramida, basis paling bawah adalah basis sosial yang paling luas, menyangkut seluruh lapisan dan elemen masyarakat sosial.

Di atasnya, lapisan yang berperan penting yaitu basis operasional. Di dalamnya terdapat tokoh masyarakat, aktivis masyarakat, tokoh agama, daiyah, ustadzah, LMK, Karang Taruna, dan sebagainya.

Anis yang juga Ketua DPP PKS Bidang Ekonomi dan Keuangan ini menjelaskan, pentingnya mengokohkan basis sosial masyarakat yang menjadi tujuan dai’yah.

Di antaranya adalah sebagai perluasan eksistensi dan daya tarik dakwah, sebagai penopang rizki dakwah, dan sebagai dukungan suara politik dakwah, agar mepercepat pembentukan masyarakat Islami.

Menurut Anis, konsep diri seorang dai’yah dapat dibangun dengan beberapa hal. Yaitu, memiliki keimanan yang mendalam dan memiliki sifat etika keimanan.

Di antaranya memiliki sifat pengorbanan, kesabaran, kejujuran, tidak mudah goyah dengan janji-janji menyesatkan, dan lain-lain, serta berpegang teguh (istiqomah) dalam dakwah dan mampu menjadi rujukan masyarakat.

“Kesuksesan seorang da’iyah akan diraih manakala ia bisa menempatkan diri menjadi bagian utuh dari masyarakat,” ujarnya.

Melalui kepribadian da’iyah yang dibangun dengan konsep diri tersebut, maka masyarakat akan mengenalnya, simpati padanya, serta akan cinta dan mendukung perjuangannya.

Politisi senior PKS ini menjelaskan, kesuksesan berdakwah telah dicontohkan oleh baginda Rasulullah SAW. Kepadanya, kita semua belajar.

“Adapun untuk membentuk jati diri da’iyah yang kokoh, maka kita mulai dari diri sendiri dengan belajar, ibadah, dan mujahadah atau bersungguh-sungguh,” katanya.

Selanjutnya, kita pilih lingkungan yang mendukung, dan bisa mengimplementasikan apa yang kita miliki. Agar masyarakat dapat merasakan seluruh cinta dan semangat yang kita miliki.

“Dengan demikian insya Allah konsep diri akan terus terbentuk, menjadi da’iyah sejati,” tutupnya.

Leave a Comment